dalam lamunan ombak disentakkan
hadirnya burung ntah knapa hinggap dibahu
tersadar dari lamunan bisu, ku tatap angkasa
burat-burat merah senja hampir menuju malam

desahan nafas terakhir ku hembuskan,
menarik nafas dalam-dalam hembuskan kembali
ntah lega atau tidak tapi sedikit rasakan ketenangan
dan ku beranjak dari duduk berjalan menuju
rumah tempat ku bernaung,
baringkan raga pada peraduan bisu
hingga ku terlelap dengan pulas,,

"rintihan hati"

Memandang angkasa bagai penuh segala cerita,
goresan kerinduan,luahan rasa,
seakan sesak penuhi dinding nirwana,
kidung cinta mu telantun merdu,mengalun lembut,,,

ulurkan sayap-sayap cinta melumuri ku,bawa damai,
tiada bisa tergapai,menghempaskan pada rindu yang rapuh,
menikam jiwa bagai belenggu pilu,luruh bagai dahan patah,,,

sejenak pejamkan mata,perih mengiris,dalam kesunyian terdiam,
gemuruh kobaran cinta merejam jiwa,bagai racun berbisa,
jadikan nada-nada memilukan,menari-nari di pusara jiwa,,

hati merintih perih,gema menderu,genggam rindu berdebu,
bagai ingin mengoyakkan langit malam,hadirkan gerimis,
meluahkan tangisan,bebaskan sejenak kesedihan pada sunyi,,,

ku berikan jiwa pada malam,melayang diantara kelam,
jiwa sedu menatap sang malam,penuh taburan bintang,
takkan ingin kilau cahaya nya tenggelam,
tetap terangi jiwa,hangatkan hati walau sejenak,
hingga mengantar pada tidur lelap,
lepas dari segala rindu yang menyiksa,,,

"air mata"

simpum penuh digundahku
terdiam memaknai resahku
derai air hujan memanggil riuhku
aku membeku....
dalam sujud malam palsu
menatap awan yang menyapa
meneriakan demi bualan air mata
yg seakan menyapu damaiku

kau datang dan pergi.....
seakan tak pedulikanku
tetesan air mata ini menancap kalbu
pintaku hanya satu
tapi luas harapanku
demi setitik cinta
dan sebutir rindu
meneriakan hari demi haru......
Malam ini hujan turun lagi
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
Luka yang harusnya dapat terobati
Yg ku harap tiada pernah terjadi

Ku ingat saat Ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Mungkin sejenak dapat aku lupakan
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
Atau menggoreskan kaca di lenganku
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan

Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam
Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
Hal yang tak pernah ku dapatkan, sejak aku hidup di jalanan
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

"kerana cinta....."

orang bilang rindu itu indah.....
tapi bagiku: MENYAKITKAN.....!!!!
orang bilang cinta tak harus memiliki...
tapi bagiku: MENGECEWAKAN.....!!!!
orang bilang bila cinta kita harus rela orang yg kita cintai bahagia.....
tapi bagiku: MERESAHKAN.....!!!!
orang bilang kenangan itu indah untuk di kenang.....
tapi bagiku: ITU SANGAT MENYIKSA...!!!!

NAMUN....
walau ku sadari smua itu melukaiku,
aku tetap mengharapkan kehadiranmu........






"andhika"

"kata untukmu...."

banyak kalimah yg ingin kuucap padamu,
banyak kata yg hendak kulafas untukmu,
namun jiwaku tak bernyali lakukan smua itu....

kala didekatmu kuhanya membisu.
meredam kata dalam kalbu...
menyembunyikan senandung indah dalam sanubaiku...

wahai kau yg mempesonaku.....
dalam kebisuan ini ku ingin kau tau:
ku simpan bunga-bunga cinta dalam palung hatiku....
sedari dulu.....
saat ini....
lusa hari....
hingga suatu saat nanti.....
rasa cinta ini `kan tetap bersemi.

kasihku.....
hanya untukmu....
sayangku kupesembahkan padamu......



25-12-`10
"andhika"

"biarkan aku....."

tak patut ditunggu....
kerana `kan jadikan hati kian sayu....
hitam kelam kian suram.
bayang-bayang indahpun tenggelam...
 
kulihat yg dulu indah,
kini berubah pencipta gundah.
asa penantian laksana terbelah,
hingga jiwa merenda gelisah....
hentikan....!!!!
biarkan berjalan dengan keadaan.
meski daun berguguran....
walau kemarau buahkan kepiluan....
biarkan.....

cukup sudah kubercumbu dengan sakit hati.
cukup sudah kubalut jiwa yg terlukai.
kini biarlah aku sendiri....
menikmati sanubari yg tersusup duri......




pelangi,25`12`2010
"andhika"  

"kutukan cinta...."

kerana hadirnya semilirnya angin malam,
serasa menembus relung jiwa ini.,
seakan memberikan kehidupan dalam jiwa yg mati...
sisipkan warna mempesona hati..
hingga membuat aku terbangun dari peraduan kelam...

cambuk waktupun tak henti mendera....
kini harus jua kuterima
bahwa hadirnya telah menjauh dari keberadaanku.
dia tlah pergi...
kutau tak kan kembali....

ya illahi robbi...
hati ini tlah jatuh terlalu dalam oleh cintanya...
aku tlah terbelenggu dalam kutukan cintanya...
hingga kini tak jua sirna.....

"terhambat mimpi...."

dan aku tak pernah berani lagi menafsir setiap bunga dalam tidurku
membayangkan bagaimana hari esok tubuhmu pudar dalam jambangan itu....
tahukah kau...???
setiap aku merindu,
kutanam wajahmu dalam jambangan hatiku
saat menunggu mekar waktu menderu
debar menusuk bias malam-malamku....



memandang awan menerbangkan rindu,
di dasar hati seraut wajah di balik bulan
dalam malam yg kelam
ranjang tak pernah lagi memberi arti
di mata terpejam aku bangkit dari serbuk bintang-bintang
kutatap pucuk hutan pinus dan tenggelam

hingga aku mati dalam kesadaran ini......

"sakit...."

mengutuk hati...
rentang waktu tak jua mau berhenti.
adakah yg peduli kala aku terpasung luka...???
aahhh....mati saja....
kata santun hanya picisan.
senyum ramah menjadi topeng penghinaan.

bangsat....
pencarian ini membuatku tersesat.
waktu....
bunuhlah aku.....
hadirkan malaikat maut tuk menyumbu jiwaku.......   

"lintah kata"

apa yg mampu kau dengar...?!
sedangkan sapuan angin cukup membuatmu gusar.....
hujanpun tlah lelah mengiring pengharapan.
malam jua jengah mengusung kerinduan.
sampai kapan.....?????
penantian ini tak jua menemukan pengakhiran.......



"andhika"
jika mesti mati, relakan untuk pergi....
jangan ditangisi.....
izinkan do`a yg mengiringi....






03`12`2010
 

"aku takut....."

langit kelam.....
suasana suram...
jiwaku geram....
niat hati berlari namun nyali bersembunyi.
menutup diri, banyak yg ditakuti....

picik.....
rasa hati tak mampu berkutik.
gentar menatap bandit cilik yg tengik...

apa..???
mengapa...???
untuk apa...???
menyandang gelar pujangga namun tak mampu berkata...
syair indah tak lagi digubah,
untaian mesra tak sanggup dicerna.

aku mulai takut....
gemuruh jiwa tak sanggup surut...
aku hanya lukisan usang,
namun....
aku tak siap jika mesti menghilang.....




djakarta,03`12`10
"andhika"
 

"catatan hitam....."

mati mati dan mati........!!!!!!!!!!!!!!!!
secuil puji yg slalu mengambang dalam hati.
seakan menjadi alternatif yg tak mampu ku sangkal lagi....

mampus.....
senandung kebanggaan yg tak jua pupus
membantai sisi putih yg tersisa dengan rakus.
dengarlah.....
dalam bisuku mengaum bag binatang liar
tatapan yg sangar memudar...
kaki yg menapak tak lagi tegar.....


aku sendiri berdiri.....
kehilangan sinambung yg kumiliki.
tak mampu pergi kerana raga tlah mati.....












djakarta,30`11`10
"andhika"

"amarah matahari...."

sinis matahari mendelik padaku
seakan hendak memanggangku hingga menjadi arang.
kibas.....
tanganku menepis tiap tetesan keringat dari tubuh,
tampak seperti ekor anjing kudis yg kelaparan....

gumpalan asap yg membumbung kian menambat sumpah serapah.
laju bus kota tak mau peduli pada makhluk disekitarnya....
iblis.....
rautan wajah sinis menatap bengis.
seakan hendak telanjangiku dengan amarahnya yg sadis.....

aku berlari.....
mencoba hindari matahari yg terus mengangkangi.
menyingkir dari suasana yg dipenuhi birahi ini.
menuju kediamanku yg ramah....
utk melepas lelah.....










djakarta,30`11`2010
"andhika"
 

"bahagialah......"

b'singgah diantara dinding temaram sunyi.
mengharap keindahan nyata dari sebuah mimpi.
menanam keyakinan utk mencintai,
tetapi...
kini menuai tanda tanya yg tak b'tepi...

ahhh...
biduk harapku layu seiring waktu.
asaku t'pupus meratap pilu...
citaku kian buram dan sayu....

kusedari kau laksana ratu...
tak layak sahaya sepertiku memilikimu.
kehadiranku hny utk memujamu...
memendam rasa,hingga t'kubur b'samaku...

sudahlah...
acuhkan kenistaan yg merongrong hidupku.
biarkan kuratapi pedih jiwaku...
aku yg buta...
tak sadari hakekat kita yg b'beda.

menangisku dlm do'a.
bahagialah kau bahagia...
kerana kau layak mendapatkan'y...

"aku manusia biasa"

terjerebab jiwa dalam kealfaan
merenda tanda tanya dengan rajutan kebimbangan
kosong....
menelan teriakan yg lantang melolong......


senja....
taukah kau hatiku yg terlara...???
kujahit tanpa kata walau tak nampak luka.
malam.....
kau dengarkah rintihan jiwaku yg menggaung....???
terajam kepiluan yg kian menggunung...
bintang....
mampukah kau jabarkan perasaanku yg gamang....???
mampukah kau sisipkan bias syahdu agar aku tenang...???
mampukah kau menahanku agar tak menghilang...???
bulan.....
katakan pada seantero jagad raya ini....
aku jua manusia biasa yg memiliki hati.
yg mudah tersakiti....
yg mudah terluka dalam kehidupan ini......
 

"pergilah bidadari......"

menghempas angin merajam bumi
menabur butir-butir air yg pecah dipucuk cemara
berai....
gontai....
sisakan gemuruh asa seiring sakit yg membingkai...
pergilah pergi kau sang permaisuri...
lontarkanlah benci yg kau miliki.
tak kan kutangisi walau kau tak lagi disisi
pergilah pergi kau sang bidadari....
aku tak kan mencari.....
bersama bilur hujan yg menitik,
ku sedari kau bukan yg terbaik.
hadirmu bukanlah makna yg kucari....
bersamamu tak kan menyempurnakan mimpi.

kini kuterima dengan setulus jiwa
kau hny penghias kisah sementara......
pelangi,30`11`10
"andhika"
bukan kusesali memilih dirimu
bukan pula berbias kisah kelam.






"malam ini....."

malam kian larut...
pekatpun kian suram,
namun kesunyian ini tak jua menyulap anganku tuk bermimpi.....

purnama mencibir....
melontarkan ribuan cemooh atas kelopak mataku yg tak mampu terpejam.
bintangpun mengurai sejuta ejekan....
berceloteh sinis kerana hatiku yg bergemuruh oleh keresahan....
bangku kosong jadilah tempat bersandar...
menyimak senandung anak malam yg masih terjaga.

rapuh hatiku lumpuh....
anganku diam namun gaduh....
kubiarkan angin membelai nafsuku....
hingga birahiku bersenggama dengan waktu,walau tak puaskan hasratku....

sayap-sayap kelelawar serasa malaikat yg menampar imajinasi.
terdengar alunan puisi sunyi namun aku tak mengerti.
diam laksana mati.....
malam ini
aku disini
sendiri
tak sanggup bermimpi





pelangi,29`11`10
"andhika"  

"lelapku....."

Terinjak kantuk, tumpahan tinta warna merah api
Hilir mudik, mondarmandir, tinggalkan bercak diatas bantalku yang semerbak liur membau
_
Kasurku
Aku miskin aksara, pun susah biak kosakata,
dimandul majas tak bermakna
Tak ada cerita dalam alur hidup
Seperti kemarin, atau yang telah melalu
Hanya kantuk, kantuk dan kantuk
Aku mengantuk
Dan kala ini,
keindahan dunia dalam inginku adalah kasur dan tidur.
Aku mengantuk.
Tidur....








"pujangga dan sampan cinta"

sayup kata ku rindu kan

alunan syair yg merdu ku dambakan.

kata cinta dan rindu ku impikan.

belai kasih ku tunggu di hati.....

 

ku pergi jauh menuju samudra cinta

dengan apakah ku sebrangi tuk menuju kesana...???

haruskah aku menunggu....???

membatu menggonggong waktu...

hingga nanti sang pujangga datang dengan sampan cintanya.

 

wahai pujangga...

perkenankanlah aku mendayung perahumu tuk arungi lautan cinta disana...

sang permaisuri hatiku telah menungguku dengan cintanya.

wahai pujangga....

izinkan aku menyebrangi samudra  asmaraku...

tuk menjemput dia sang belahan hatiku....

ku peluk erat dengan rasa haru bercampur rindu

luluh dalam peluk bahagiaku......

 

 

 

"andhika"

"dermaga cinta....."

Bilakah kemarau hatiku membasah kembali
Tersiram tetes hujan jatuh di awal musim
menumbuhkan tanaman yg pernah kita semai
yang sekian lama layu dan kering

Bilakah perahumu menepi...
Kan kusambut layarmu di dermaga hati
Hingga hari tak lagi sendiri sepi....

Hanya dengan hadirmu cinta...
Redup rembulan kan menjelma purnama..
Sepoi angin kan berirama harmony lantunkan kidung mesra...

seindah nyanyian ombak berdegur
dawai rindu turut berirama
kala asmara melanda hati berbunga...

entah kapan akan jumpa
hanya untaian kata yg kini kuterima
disini.... didermaga cinta

aku masih jua menunggu saat pertemuan tiba...



pelangi,29`11`10
"andhika"

"sisa hati....."

hembusan mimpi tentang ingin hati

menggapai pujaan hati

rindu yang menembus batas garis sang mega
memberi aroma romansa yang terus terjaga

di manakah pujaanku saat ini
di kala hati begitu syahdu merasa apa yang terjadi....???
menikmati secuil kisah ini yang berseri
kisah bersama bidadari hati...

dan kini di dalam sejengkal mimpi
dirimu pergi dan membenci

sabda sebuah hati yang terlanjur mencintai
tak akan berganti jadi caci maki
begitulah rasa yang terukir dan terpatri

ikhlas menanti senyuman dari sang bidadari.

 

 

 

 

telah kutemukan cinta nadirat yg karam berpalung di mahligai hati...
di kisah penjuru kelana-ku dalam bak genangan lautan asmara...
lekas akan mesti ku apakan....???

aku....
rebah sayap ku kepakan...
memandu kau dan cinta itu ke dermaga hatiku...
sedialah berlabuh dengan seutas ketulusanmu...

"tersesat dijalan setapak"

nafas beratku tersendat
mengurung hasrat yg slalu bercumbu dengan kekosongan
tanpa kata slalu terbantah.....
tanpa tindakan slalu dicegah.....
smuanya hanya bising tanpa peduli,seakan aku tiada disini.....

kukangkangi jalan setapak...
mengukur tiap jengkal kutukan yg berserak diantara kerikil bisu
laksana panglima perang yg melintang
jadikan lolongan anjing jalan sebagai genderang
 kuhunus pedang seribu caci,
siapa yg peduli.....???

beribu pasang mata menatapku mendelik
menyipit,seakan merasa jijik
keparat.....!!!
laknat....!!!
aku memang gembel yg tersesat,
tetapi aku masih berjalan dengan harga diri yg melekat

mata itu tetap memandang,
hingga smua menghilang.....




pelangi,29`11`10
"andhika"





"JANGAN PERGI......." (mimpi)

kuhempas raga pada dinding rotan usang.
menyentak bagi retak dan terjerebab gamang...
menyisir urat hayal tertuju pandang.
jauh....
kian menjauh....
tak terarah namun tak rapuh....

mengapa aku terjatuh...????
bongkahan amarah terlontar sebagai kiasan mengaduh....
otak ku kosong....
gelap, sunyi, sepi membalut secuil anganku.

wahai peri mimpi....
aku ingin tertuntun kembali....
agar mampu ku ukir lagi untaian kata yg tersembunyi....
jangan pergi....
tetaplah disini menemani....
ku ingin walau hny mimpi yg menyelimuti.....
jangan pergi....
tetaplah disini.....







anyer,28`11`10

"andhika"

"curah hujan"

kutatap hamparan langit yg semu
gumpalan awan menjuntai menyapa aku.....
terngiang kisi-kisi angin bersyair tumpul,
berceloteh riang dalam otakku yg gundul.....

bising...... namun suram.....
laksana gemuruh malaikat yg berujar murka.
terhunus pedang kilat seiring guntur yg menggelegar.
terdengar laksana teriakan maut di zona peperangan.....
apakah langit menghukum bumi....???
cambuk kilat tercetas tak henti....
liur dingin merendam tanpa simpati....
luluh....
getarkan gunung yg hendak runtuh.....

wahai hujan.....
inikah amarahmu....
atau ini caramu menyampaikan cinta pada bumiku.......

"syair usang....."

teteskan saja tinta itu.....
biarkan merangkai gurat-gurat bahasa walau tak dimengerti...
biarkan mengurai tetes-tetes ejaan pada secarik daun lusuh....
kering....
daun itu gugur namun tak menyalahkan dahan.
musim berganti,
seakan senandungkan dawai alam nan lembut.


syair-syair malam mengelupas....!!!!
namun sulit kulafas dari guratan bibir yg retak ini.
terlalu dalam.....
membalut urat nadi dan membawa angan tenggelam.....

mentari menitipkan seutas kata senja...
"jangan berpaling" ucapnya.....
biarkan makna tetap terpendam didalamnya....
aku terjaga.....
mengiringi purnama mengeja pesan sang surya
hingga malam ia genggam kembali.....








"andhika"



"menoreh waktu"

kilau bingkai hayal memasung naluriku....
mempertanyakan mimpi yg menjadi belenggu tanpa ku tau.
dari diamku,
rahasia hati terpahat dalam nisan batu.
rasa yg tersimpan, aus bersama derasnya arus imajinasiku.....

mampukah aku membelah anganku....????
menengadah agar indah mimpi terwujud dalam kisahku.....
menerjang badai yg merasuki waktu
hingga menyumbu alam dengan kehadiranku......
(mengapa tak mampu ku memahami..???)


kusapu pandangan pada sepasang nuri yg berbicara.
kudengar,namun tak mengerti maknanya.....
dengan kicau kecilnya ia bernyanyi,
tetap saja aku tak mengerti....


aku hanya terdiam....
menyimpan serapah disudut hatiku yg suram....
hingga waktu merambah malam,
dan aku terpejam.....
terbawa lelap yg merajam......








djakarta,27`1`10
"andhka"

"hujan lagi......"

mendung menggantung di pelosok angkasamembalut sang surya yg seharusnya ceria
akankah langit menangis lagi...??

aku terdiam....
tak tahu harus bersyukur atau tersungkur
suasana  langit terus sisipkan wanaha sayu dalam nadiku.....

aku hanya diam.....
laksana arca yg tak sanggup bicara.....
namun terus memendam rasa...........















djakarta,27`11`10
"andhika"

"kutukan indah"

hingga kini,kemelut resah masih meradang di sudut hati.
merawat ratapan yg tersembunyi....
membatu bagai arca utk menanti.....

pekat malam tlah terganti.....
namun keresahanku tak jua pergi.
slalu berhayal tuk menatap indahnya senyum itu
tidak......
meski ku ingin melupakan semua,aku tak bisa.....
indahnya kenangan itu menjadi jerat yg sukar ku lepas
hingga kini jiwaku terhempas,
herapan tuk kembali tak jua mengelupas....
kini aku tahu....
aku terkutuk oleh keindahan yg menyakitkan.....





"andhika"

"pantai pagie"

kicau burung bersenandung riang
menggugah ragaku dari mimpi yg membius.
terdengar suara gemuruh ombak laksana memanggilku,
berdesir bersama semilir canda sang angin,
diiringi gema tawa para dara pantai ini.....
berriak berganti berirama bak selembar kain.....

kusibak tirai jendelaku,
belai cahaya suryapun menjamah tatapanku....
"selamat pagi" ujarku...
dan seulas senyum keramahan menjawab sapaan itu.

pantaiku pasir putih....
tempat ternyaman melepas letih....
kan kunikmati hariku yg beralih,
meski esok kembali tertatih, aku tak peduli.....
dalam deru ombak.....
seiring lambaian nyiur....
bersama hempasan angin pantai.....
kunikmati hariku.......





anyer,25`11`10
"andhika"

"segugus hayalanku...."

cahaya mentari terus menyumbu,
namun jasadku tak jua beranjak dari pembaringanku.....
gamang....anganku kembali melayang......
diatas peraduan bayangmu hadir hiasi hayalan.....
ahh..... andai saja.......
kucuba bentangkan sayap hatiku
melayang kian dalam jelajahi ruang memoriku.

engkau.....
kau yg mempesona tersenyum manis di sudut lamunanku.
tumbuhkan rasa yg terus mendesak palung jiwaku...
inikah rindu...???
gugusan beban indah yg membalut perasaanku...?!
indahmu mempesonakan hidupku.
hingga......
aku tersentak....
jiwaku memberontak....
hayalan itu retak dan anganku terkoyak.
kala kubuka mata, kusadari kau tak ada disampingku......


anyer,25`11`10
"andhika"

"menunggu"

disudut sunyi ini aku tetap menanti
terus menanti akan terwujudnya mimpi yg tak jua ku fahami....
bintang-bintang tersenyum sendu.....
pijar purnama melontarkan cahayanya yg sayu.
aku tetap disini
menunggu putaran waktu yg kan membawa hadirmu......
perlahan tercipta tanya dalam hatiku:
akankah kau datang mengobati rinduku....???
masihkah sang waktu peduli padaku....???
dan sudi menghantarkan dirimu padaku.
biarlah biar.....
kini yg aku tau, aku kan menanti
terus menanti hingga kudapati jawaban pasti dari engkau yg kusayangi.

" doa hati "

mungkin tlah tiba masaku tuk berhenti.
menutup tiap bingkai hati yg wujudkan puisi.
tak lagi bernyanyi.....
tak lagi merajut mimpi.......
ahhh......entahlah.....?!
kadang aku sendiri tak tau apa yg kucari.......
kadang hati bermimpi tentang fatamorgana yg tak berarti.
tuhan......
masihkah doaku didengarkan....????
sedangkan biduk hati senantiasa bertajuk kealfaan......
apa......???
mengapa....???
bagaimana....???
hingga kini tak jua kudapat jawabnya........
tuhan yg maha pemurah......
aku lelah......!!!!!!!
kadang terfikir tuk pasrah.
patutkah aku menyerah??????
jika aku bersalah, kumohon tunjukan arah agar aku terlepas dari amarah yg memerah..........

"luka darimu"

gugur daun berbasuh musim
kini berakhir hijau namun tak mati laksana jerami
menyisakan ranting usang yg nyaris terkikis......
habis.....
denting waktu trus berputar mengubah perasaan kian gusar
dan aku laksana terdampar, dalam asa yg menjabar...

kekasihku.....
tidakkah kau tau....????
aku yg meniti rindu seiring bingkai cinta dari jiwaku.
aku yg mengais mimpi tuk bahagia bersamamu....
aku yg menanti damai dari harapan yg pernah kau semai....
tanpa ku sadari smua itu hny kiasan fatamorgana....
katakan padaku,dimana salahku....???
hingga kau tinggalkan aku yg merenda hiba di sudut jiwaku....

selepas gelap merampas
selendang damai makin terhempas
aku membeku, relakan sakitnya hati yg terkelupas....
kini, jika aku menangis biarlah menangis....
kan kurajut sakitku atas kedustaanmu....
kan kubalut pedihku kerana kepalsuanmu.....
kan ku kubur cerita tentangmu jauh di dasar hatiku,
jauh.....
dalam.....dalam...
tenggelam hingga usang dan menghilang........










By: andhika

"kau yg terindah"

menengadah tatap luasnya hamparan samudra
mencuba simak untaian mesra dari hembusan nafas angin
sejuk......
tak urung nyiur turut merajuk,
melambai, memanggil pesona yg menjuntai......

lihatlah pasir putih yg memanjang,
melukis keindahan yg berartikan sayang.
ombak menyapu lembut,
membisikan relung cinta yg salut.....
betapa indahnya pesona lautan, namun aku tersadar akan satu kenyatan
ternyata keindahan ini laksana butir kecil kala kau tersenyum....
kau yg mempesona,
menciptakan rasa yg memasung hasrat jiwa.
andai kumiliki secuil keberanian,pasti kan ku ucapkan:
"AKU MEMUJAMU DENGAN CINTA"





anyer,23`11`10
By: andhika

"datanglah sayang....."

ranting layu melambai
kian mengusik penantian yg lunglai
namun sisipkan risalah yg kan hantarkan damai.....

rasa sesak yg selama ini ku rawat dengan susah payah
beriring dengan derasnya air mata yg turun
nyatanya tak mampu membangkitkan jiwa yg bersorban rindu
raga perlahan laksana membatu
menyisakan tandusnya hari nan kelabu
keringnya keluh kesah malam itu
tak jua melipur duka yg semakin dalam terasa dalam urat nadiku....

arus pilu yg menjerat semakin bertambah memilu
terpasung di kalbu, menambat birunya ruang rindu
hadirlah kasih....
datanglah sayang....
jangan biarkan jiwaku meradang
basuhlah rinduku bag malaikat yg membawa terang








pelangi,23`11`10
"andhika"

"bus kota"

berpacu dengan waktu....
laksana melayang raungkan deru mesin yg bising
meninggalkan kabut gelap seakan mencemooh yg tertinggal.....
cepat....cepat....teriaknya....
sang pemegang kendali laksana nakkoda yg tak mengenal rasa takut
salip...salip....memaki nyali yg menciut
diseberang kulihat wanita tua duduk menunduk
entah mengantuk atau mengutuk
yg pasti hanya diam tanpa mimik wajah yg membentuk
ah.....kota tempat berburu
apakah ada doa yg mengawali dalam qalbu...???
aku tak tau......
dan hanya mereka yg tau.....







djakarta,23`11`10
"andhika"

"sang DARA"

melayang melukis kisi-kisi angkasa
indah pesolek pancarkan bulu perindu
binar.....
indah....
mempesona......
sesaat semua berubah muram,dara nan cantik terpasung jerat
 terpasung sendu tertangkap di tangan tamak
terenda bui bersulam permata
duh kasihan......
ratap menghiba meminta balik kehutan rimba....
lihatlah lihat.....
sang dara meronta di balik jeruji emas
terenggut dunianya dari kebebasan
terus meminta dengan bhasa yg tak terungkapkan.....


wahai biduk di tangan sang tuan....
fahamilah sang dara menyimpan penyesalan
tatap nanar lukis kemarahan
lepaskan.....
kembalikan sang dara pada rimba kebebasan








pelangi,23`11`10
"andhika"

"sepenggal rasa...."

ketika sebuah kesetiaan dipertanyakan,maka ragu yg menjadi raja.
tak layak......
kutukan kian membabi buta terucap walau hny dalam hati.
caci maki menjadi nyanyian yg tak putus,mendampingi perjalanan yg mengemban rasa.....
aku tetaplah aku.....
tak kan berubah walau kau menghilang.
jika kau memilih tuk berhenti mencintaiku,lakukanlah......
jangan jadikan kata hati menjadi bisu yg meragu.....

"walau suram......"

meraung serentak nadi membisu.
memagut sisipan pilu yg tak mampu teradu.
bias kutukan mengambar kesunyian.
hingga gelap dan suram mengais mimpi yg tenggelam.... 

biarkan kebebasan terus hadir dalam kesendirian yg tak berbatas.
biarkan sepi yg menemani.....
jauhkan jiwa dari keramaian....

dan biarkan kegelapan melindungi setiap hati yg suram.

tengadah tangan penuh harapan
meminta kehibaan dari sakitnya kesendirian
sedih.....
pedih.....
menopang hati yg tertatih.....

biarkan kebebasan hadir....!!!!!
walau kesuraman menjadi bingkai pengharapan.....





 pelangi,22`11`10
"andhika" 

"pudar"

denting waktu trus berputar mengubah perasaan kian gusar
dan aku laksana terdampar, dalam asa yg terjabar...
indah malam tersembunyi torehkan kealfaan dalam sunyi sirna purnama yg meninggi hilang bintang yg berperi tiada ceria dunia yg terbagi.
selepas gelap merampas
selendang damai makin terhempas
aku membeku tanpa lafas bisu
pandangi langit luas terhirup beratnya aura nafas..
nyata kurasa gentar menyusut
kala sepi menebar warna angkasa memudar
bintangpun enggan berpijar
terciptalah malam terasa hambar

"terfikir olehku"

terfikir olehku.....
kerap kupaksa tuk bertahan dengan mimpiku.
terfikir olehku.....
kusadari aku bukan yg terbaik untukmu...
namun tak pernah ku menduga kau kan hancurkan asaku....

tak berbelas tak jua berasih kau singkirkan jiwaku nan tersisih
kau yg cantik luluhkan hatiku tak titik.
namun....
kau tak lihat langkahku yg tertatih...
tak kau rasa niat hatiku yg mencintaimu....

kini terfikir olehku.....
mungkin terbaik jika aku harus melupakanmu
tefikir olehku....
mungkin yg terbaik bila aku menutup hatiku....
pergi menjauh.....
tak lagi mengharapkan dirimu......

"engkau dan mimpi"

dalam mimpi aku mendengar mengatakan:
"aku menyayangimu..."
dalam mimpi aku melihat:
"kau tersenyum manis slalu untuk`ku"
dalam mimpi aku merasa:
"kau slalu mendekap erat hatiku"
 sayang smua itu hanya mimpi......
 
setiap malam aku slalu bertahan dengan tanya.
kapankah mimpi ini kan nyata...???
bias-bias cinta terlunta,
merangkai asa yg senantiasa terkurung dalam jiwa.
namun.......
jika aku harus slalu hidup dalam mimpi,
aku hanya ingin memimpikan tentangmu.......... 

"kau yg pergi"

hujan mengalir tanpa sanggup di bendung
mengiring mendung nan menggantung.....
membayang jejakmu tuk menghilang
melayang.....
dan tak sanggup kupandang.....

akulah yg tak mampu menjagamu....
akulah yg tak sanggup teduhkanmu.....
kini kaupun pergi
tanpa berpaling membawa mimpi
 
sibaklah tersibak......
membelah butir air yg berguguran
guntur lukiskan amarahmu....
pekat gambarkan perasaanmu....
dan hujan mewakili kecewamu.....
 
kini aku yg tersisa dengan bisu
dan hati mengubur ungkapan pilu
"maafkan aku...." 

"TAK LAGI" (cukup sudah)

lulur serona pancar warna tanpa makna
mengikis mimpi yg terlahir dari dunia maya
kosong.......
serasa smua hny bohong.....

tak layakkah pengembara ini meminta....???
memohon secuil erti bahagia yg kerap dipuja manusia.....
tak terlihatkah aku yg tersungkur....???
menghiba bersyukur meski luka terus membalur......

cukup sudah.....
tak lagi kunikmati mimpi ini.....
tak lagi kukejar harapan ini....
tak lagi kumenahan kehampaan ini.....
jika aku memang harus sendiri,
maka biarlah aku sendiri.....
tanpa mimpi...
tanpa hayalan yg mengiringi........
sampai nanti,sampai aku mati.....





by: andhika

"gadis bercadar"

bertasbih dengan iringan air mata.
kebisuan menjadi zikir tanpa kata. tersayat,
jika itu pantas kuterima...
inikah kau dibalik cadarmu?
inikah kecantikan jiwamu? lepas....
merajut....
menyakitkan.....
akupun manusia biasa.
pemilik rasa yg bisa terluka..

lihatlah aku yg terpuruk kerana indahmu.
lemah....
galau....
tanpa daya....

ah,kau hanya bidadari buta yg tak kan mengerti cinta.
meski aku terluka,
kau tak kan merasa....


"djakarta"
_purnama_

"selamat ulang tahun"

merangkak pelan sang rembulan tuk menjemput pagi.
beriring bintang sedari malam,
ia membawa impian yg tergantung di dinding kalbu seorang sahabat.
aku mencoba tetap terjaga,
tak harap mataku ini mengeluh karna kantuknya.
karna bersama bintang kan kutitipkan sekelumit doa.
semoga sang bidadari senantiasa tercapai cita&harapnya.....
saat usia mengubahnya menjadi lebih dewasa.
”selamat ulang tahun…"

"selamat tinggal II"

dipusaramu kuberdiri teguh
kau pergi meninggalkanku
sulit dan sakit kurasakan
namun...
kutahan semua rasa dihati saat dirimu mulai menghilang
pergi...
jauh...
dalam keheningan tidur panjangmu

ku yg mencintaimu penuh kerapuhan
ku yang mencintaimu terbelenggu
ingin kuteriak...
jangan pergi, sayang...!!!!
namun....
dengan menahan isakanku Kukatakan padamu...

selamat jalan kekasih
kau yang tercinta...

t'lah pergi dari sisiku untuk selamanya...

"mengharap hadirmu"

kala hari berubah senja,
menyusuplah sunyi dalam jiwa.
aku.....
mengharap waktu kembali pagi,
agar tersemai kembali cahaya di alam semesta.
sunyi merajut,
resah terpaut,
hatiku terjerat pada rindu yg tak patut.....

aku....
harapkan kau kembali.
menemaniku ditempat sunyi ini.
basuh air mata yg menggenang dipipi.
dimana kau kini?
niat hati kan menjemputmu kembali.
kerana hadirmu adalah cahayaku.
tiap gerakmu adalah semangatku.
kasihmu laksana nafasku,
dan aku tak bisa tanpamu~

"dosa terindah"

sepanjang hari....
sepanjang malam.....
ku hanya berani merenungkan kecantikkan wajah mu.
namun aku takut akan bermimpi tentangmu.....
sebait kesombongan menjadi keindahanmu.....
secarik keangkuhan menjadi pesonamu.....
andai kumiliki seutas nyali tuk menatap keangkuhan bola matamu,
pastinya kan terpancar cahaya indah yg berbinar dari mataku walau menyakitkan.....

sungguh aku memuji kabut kecongkakan yg menyelimuti keanggunanmu....
memuja derai sinis yg menggambarkan kepolosanmu...
terbersit senyum cantik yg mengiring tatap amarahmu.
dengarlah....
kalimat cinta terlontar untukmu dari hatiku.
hingga jiwaku mengukir kalimat rindu yg akan tergelincir luka karenamu....
namun aku rela.....
walau mesti terluka oleh keangkuhanmu.....






pelangi,12`11`2010
"andhika"

"sang bidadari bulan"

selendang di pinggang angin malam
semilir dingin menyentuh kulitku
aku berjalan di pedalaman kelam bersama cahaya gemintang
kerling matamu diselaksa angkasa
menuntun langkahku di malam yang sunyi dan rawan
lalu kau datang dalam semerbak anggrek bulan
lembut menelusup di kedua lengan
tiada rangkaian kata terucapkan tiada katakata kutuliskan
malam lebih indah tanpa puisi.

kau bidadari turun di lembah malam
dengan selendang ditanggalkan
membawakan mimpi-mimpi indah ranjang di khayangan
bergaun sutra dewangga bermahkotakan bulan setengah lingkaran
diam-diam ku tenggelam di wajahmu
malam lebih indah tanpa rembulan
angin malam lembut berderaian menari di rambutmu
kelopak matamu berkedip, ombak di matamu berpusar
tatapan mataku terhanyut tak mampu melepaskan diri.

"haruskah kau pergi"

aku berdiri....
mencuba tuk bernyanyi.
denting melodi gitar jadi sahabat bersama sepi.....
kilau hari-hari,serta bisunya langit tak kucela walau sendiri.

dengan lelahnya malam,
tak terhenti jemari ini tuk terus menari
meninggalkan gores kalimat yg tersembunyi.....

kutanyakan dalam sanubari,
mengapa kau ada untuk pergi..????
kau kemasi kasih sayang dihati,
dan bergegas melangkah pergi.....
inikah yg harus terjadi...????
haruskah kau pergi.....???
membingkai kehidupan yg kian sunyi.....
meninggalkan aku yg bersyair dengan sejuta arti yg tak difahami.....



pelangi,10`11`10
"andhika"

"percayalah padaku...."

untaian rasa yg ku selipkan,
akankah mampu meluluhkan sang pemilik hati itu...??????
berbagai cara tlah ku cuba,
agar aku tak kan kehilangan paras dengan senyum itu......

dan disaat kukatakan:
jadi kekasihku akan membuat kau lebih hebat.....
percayalah padaku....

jiwaku untukmu....
kerana hidup terlalu singkat tanpa kau ada disampingku.....

"cahaya terang"

ketika aku melihat cahaya terang,
aku dapat merasakan janan yg harus ku tempuh....

ketika aku lihat cahaya terang,
aku dapat melihat tujuan hidupku......
disaat aku injak dunia luar,
aku yakin smuanya akan aku nikmati.....
TAK KAN PERNAH AKU TAKUT
TAK KAN PERNAH AKU SEDIH
hadapi smua ini........

aku tak kan bisa hidup tanpa dirinya....
aku tak kan mampu hidup tanpa sentuhanya.......

bersamanya tak kan pernah aku takut.....
tak kan pernah aku sedih.....
menghadapi kisah ini......



"SELAMAT TINGGAL"

bawa sepi......
bawalah sunyi.....
biarlah yg pernah ada terbawa pergi.
hapus saja dengan jejakmu.....
beriring dengan curah hujan yg menyapu bumi.....

mungkin lengahku.....
mungkin jua salahku hingga kau pergi......
jika mesti berakhir,biarlah berakhir.....
tak kan ku ukir salahku ini.
hanya perih....
hanya beban yg pastinya terlukis.....

kini dengarlah.....
dua kata yg kan kuucap.....
"SELAMAT TINGGAL"

"rindu yang tak kau tau"

akankah diri terpana saat purnama bercahaya.....???
bersuara di hening malam....
kaulah bidadari langit....
pemilik detak jantung yg terpacu dengan waktu.
tak terasa cepat berlalu....
bisuku ciptakan amarahmu.....
tak tertanya apa yg kutuju.....

kenangan indah masih kutelaah....
kerinduan yg ada masih terasa indah.....
kau ada bidadari....
disudut malam purnama tetap menanti sentuhanmu.
dengarlah kala ku intip tanisku pada sang bintang.
itulah ketulusan hati yg senantiasa enggamang......

bidadari......
rasakanlah jiwaku meminta:
jangan kau lupa akan diriku....
purnama kan slalu setia menanti kehadiranmu.....






pelangi,09`11`2010
"andhika"

"tangis semusim"

tandus usang membentang
helaian daun kering gugur dari ranting
terhempas angin dipenghujung musim
isak serayu tak mampu terdengar
melayang memusing
dihela angin penghujung masa
pikat meratap lukiskan pedih....
berkata bisu....
terdampar layu.....
jiwa meronta memelas hiba
mengharap pulang kepuncak ranting
namun terdampar terkubur ilalang....
sayu tanpa daya....
meniti usia..
tertampar pengakhiran masa....
dalam redup rapuh luluh...






djakarta,06_11_`10
"andhika"

"hadirmu....pagiku...."

semalam kubangun mimpi
berharap esok menjadi matahari yg terjaga di jendela
membakar segala kelam dan dinginnya malam
lalu sunyi menjadi reruntuhan purba,krn nyanyian pagi bersamamu....
senandung lautan itu telah mengubah peradaban cintaku.

pagi ini kubangun dari mimpiku,
perempuan yg menggenggam kelopak bunga
yg terjaga di jendela hatiku
yg merebahkan tubuhnya
dan kukecup wangi keningnya
bukankah kautemukan bahwa setiap pagi merona
pada dekapan di dada
selalu ada matahari yang membara untukmu.
untuk cinta dlm kalbu........




"andhika"