"syair usang....."

teteskan saja tinta itu.....
biarkan merangkai gurat-gurat bahasa walau tak dimengerti...
biarkan mengurai tetes-tetes ejaan pada secarik daun lusuh....
kering....
daun itu gugur namun tak menyalahkan dahan.
musim berganti,
seakan senandungkan dawai alam nan lembut.


syair-syair malam mengelupas....!!!!
namun sulit kulafas dari guratan bibir yg retak ini.
terlalu dalam.....
membalut urat nadi dan membawa angan tenggelam.....

mentari menitipkan seutas kata senja...
"jangan berpaling" ucapnya.....
biarkan makna tetap terpendam didalamnya....
aku terjaga.....
mengiringi purnama mengeja pesan sang surya
hingga malam ia genggam kembali.....








"andhika"



Tidak ada komentar: