"catatan hitam....."

mati mati dan mati........!!!!!!!!!!!!!!!!
secuil puji yg slalu mengambang dalam hati.
seakan menjadi alternatif yg tak mampu ku sangkal lagi....

mampus.....
senandung kebanggaan yg tak jua pupus
membantai sisi putih yg tersisa dengan rakus.
dengarlah.....
dalam bisuku mengaum bag binatang liar
tatapan yg sangar memudar...
kaki yg menapak tak lagi tegar.....


aku sendiri berdiri.....
kehilangan sinambung yg kumiliki.
tak mampu pergi kerana raga tlah mati.....












djakarta,30`11`10
"andhika"

"amarah matahari...."

sinis matahari mendelik padaku
seakan hendak memanggangku hingga menjadi arang.
kibas.....
tanganku menepis tiap tetesan keringat dari tubuh,
tampak seperti ekor anjing kudis yg kelaparan....

gumpalan asap yg membumbung kian menambat sumpah serapah.
laju bus kota tak mau peduli pada makhluk disekitarnya....
iblis.....
rautan wajah sinis menatap bengis.
seakan hendak telanjangiku dengan amarahnya yg sadis.....

aku berlari.....
mencoba hindari matahari yg terus mengangkangi.
menyingkir dari suasana yg dipenuhi birahi ini.
menuju kediamanku yg ramah....
utk melepas lelah.....










djakarta,30`11`2010
"andhika"
 

"bahagialah......"

b'singgah diantara dinding temaram sunyi.
mengharap keindahan nyata dari sebuah mimpi.
menanam keyakinan utk mencintai,
tetapi...
kini menuai tanda tanya yg tak b'tepi...

ahhh...
biduk harapku layu seiring waktu.
asaku t'pupus meratap pilu...
citaku kian buram dan sayu....

kusedari kau laksana ratu...
tak layak sahaya sepertiku memilikimu.
kehadiranku hny utk memujamu...
memendam rasa,hingga t'kubur b'samaku...

sudahlah...
acuhkan kenistaan yg merongrong hidupku.
biarkan kuratapi pedih jiwaku...
aku yg buta...
tak sadari hakekat kita yg b'beda.

menangisku dlm do'a.
bahagialah kau bahagia...
kerana kau layak mendapatkan'y...

"aku manusia biasa"

terjerebab jiwa dalam kealfaan
merenda tanda tanya dengan rajutan kebimbangan
kosong....
menelan teriakan yg lantang melolong......


senja....
taukah kau hatiku yg terlara...???
kujahit tanpa kata walau tak nampak luka.
malam.....
kau dengarkah rintihan jiwaku yg menggaung....???
terajam kepiluan yg kian menggunung...
bintang....
mampukah kau jabarkan perasaanku yg gamang....???
mampukah kau sisipkan bias syahdu agar aku tenang...???
mampukah kau menahanku agar tak menghilang...???
bulan.....
katakan pada seantero jagad raya ini....
aku jua manusia biasa yg memiliki hati.
yg mudah tersakiti....
yg mudah terluka dalam kehidupan ini......
 

"pergilah bidadari......"

menghempas angin merajam bumi
menabur butir-butir air yg pecah dipucuk cemara
berai....
gontai....
sisakan gemuruh asa seiring sakit yg membingkai...
pergilah pergi kau sang permaisuri...
lontarkanlah benci yg kau miliki.
tak kan kutangisi walau kau tak lagi disisi
pergilah pergi kau sang bidadari....
aku tak kan mencari.....
bersama bilur hujan yg menitik,
ku sedari kau bukan yg terbaik.
hadirmu bukanlah makna yg kucari....
bersamamu tak kan menyempurnakan mimpi.

kini kuterima dengan setulus jiwa
kau hny penghias kisah sementara......
pelangi,30`11`10
"andhika"
bukan kusesali memilih dirimu
bukan pula berbias kisah kelam.






"malam ini....."

malam kian larut...
pekatpun kian suram,
namun kesunyian ini tak jua menyulap anganku tuk bermimpi.....

purnama mencibir....
melontarkan ribuan cemooh atas kelopak mataku yg tak mampu terpejam.
bintangpun mengurai sejuta ejekan....
berceloteh sinis kerana hatiku yg bergemuruh oleh keresahan....
bangku kosong jadilah tempat bersandar...
menyimak senandung anak malam yg masih terjaga.

rapuh hatiku lumpuh....
anganku diam namun gaduh....
kubiarkan angin membelai nafsuku....
hingga birahiku bersenggama dengan waktu,walau tak puaskan hasratku....

sayap-sayap kelelawar serasa malaikat yg menampar imajinasi.
terdengar alunan puisi sunyi namun aku tak mengerti.
diam laksana mati.....
malam ini
aku disini
sendiri
tak sanggup bermimpi





pelangi,29`11`10
"andhika"  

"lelapku....."

Terinjak kantuk, tumpahan tinta warna merah api
Hilir mudik, mondarmandir, tinggalkan bercak diatas bantalku yang semerbak liur membau
_
Kasurku
Aku miskin aksara, pun susah biak kosakata,
dimandul majas tak bermakna
Tak ada cerita dalam alur hidup
Seperti kemarin, atau yang telah melalu
Hanya kantuk, kantuk dan kantuk
Aku mengantuk
Dan kala ini,
keindahan dunia dalam inginku adalah kasur dan tidur.
Aku mengantuk.
Tidur....








"pujangga dan sampan cinta"

sayup kata ku rindu kan

alunan syair yg merdu ku dambakan.

kata cinta dan rindu ku impikan.

belai kasih ku tunggu di hati.....

 

ku pergi jauh menuju samudra cinta

dengan apakah ku sebrangi tuk menuju kesana...???

haruskah aku menunggu....???

membatu menggonggong waktu...

hingga nanti sang pujangga datang dengan sampan cintanya.

 

wahai pujangga...

perkenankanlah aku mendayung perahumu tuk arungi lautan cinta disana...

sang permaisuri hatiku telah menungguku dengan cintanya.

wahai pujangga....

izinkan aku menyebrangi samudra  asmaraku...

tuk menjemput dia sang belahan hatiku....

ku peluk erat dengan rasa haru bercampur rindu

luluh dalam peluk bahagiaku......

 

 

 

"andhika"

"dermaga cinta....."

Bilakah kemarau hatiku membasah kembali
Tersiram tetes hujan jatuh di awal musim
menumbuhkan tanaman yg pernah kita semai
yang sekian lama layu dan kering

Bilakah perahumu menepi...
Kan kusambut layarmu di dermaga hati
Hingga hari tak lagi sendiri sepi....

Hanya dengan hadirmu cinta...
Redup rembulan kan menjelma purnama..
Sepoi angin kan berirama harmony lantunkan kidung mesra...

seindah nyanyian ombak berdegur
dawai rindu turut berirama
kala asmara melanda hati berbunga...

entah kapan akan jumpa
hanya untaian kata yg kini kuterima
disini.... didermaga cinta

aku masih jua menunggu saat pertemuan tiba...



pelangi,29`11`10
"andhika"

"sisa hati....."

hembusan mimpi tentang ingin hati

menggapai pujaan hati

rindu yang menembus batas garis sang mega
memberi aroma romansa yang terus terjaga

di manakah pujaanku saat ini
di kala hati begitu syahdu merasa apa yang terjadi....???
menikmati secuil kisah ini yang berseri
kisah bersama bidadari hati...

dan kini di dalam sejengkal mimpi
dirimu pergi dan membenci

sabda sebuah hati yang terlanjur mencintai
tak akan berganti jadi caci maki
begitulah rasa yang terukir dan terpatri

ikhlas menanti senyuman dari sang bidadari.

 

 

 

 

telah kutemukan cinta nadirat yg karam berpalung di mahligai hati...
di kisah penjuru kelana-ku dalam bak genangan lautan asmara...
lekas akan mesti ku apakan....???

aku....
rebah sayap ku kepakan...
memandu kau dan cinta itu ke dermaga hatiku...
sedialah berlabuh dengan seutas ketulusanmu...

"tersesat dijalan setapak"

nafas beratku tersendat
mengurung hasrat yg slalu bercumbu dengan kekosongan
tanpa kata slalu terbantah.....
tanpa tindakan slalu dicegah.....
smuanya hanya bising tanpa peduli,seakan aku tiada disini.....

kukangkangi jalan setapak...
mengukur tiap jengkal kutukan yg berserak diantara kerikil bisu
laksana panglima perang yg melintang
jadikan lolongan anjing jalan sebagai genderang
 kuhunus pedang seribu caci,
siapa yg peduli.....???

beribu pasang mata menatapku mendelik
menyipit,seakan merasa jijik
keparat.....!!!
laknat....!!!
aku memang gembel yg tersesat,
tetapi aku masih berjalan dengan harga diri yg melekat

mata itu tetap memandang,
hingga smua menghilang.....




pelangi,29`11`10
"andhika"





"JANGAN PERGI......." (mimpi)

kuhempas raga pada dinding rotan usang.
menyentak bagi retak dan terjerebab gamang...
menyisir urat hayal tertuju pandang.
jauh....
kian menjauh....
tak terarah namun tak rapuh....

mengapa aku terjatuh...????
bongkahan amarah terlontar sebagai kiasan mengaduh....
otak ku kosong....
gelap, sunyi, sepi membalut secuil anganku.

wahai peri mimpi....
aku ingin tertuntun kembali....
agar mampu ku ukir lagi untaian kata yg tersembunyi....
jangan pergi....
tetaplah disini menemani....
ku ingin walau hny mimpi yg menyelimuti.....
jangan pergi....
tetaplah disini.....







anyer,28`11`10

"andhika"

"curah hujan"

kutatap hamparan langit yg semu
gumpalan awan menjuntai menyapa aku.....
terngiang kisi-kisi angin bersyair tumpul,
berceloteh riang dalam otakku yg gundul.....

bising...... namun suram.....
laksana gemuruh malaikat yg berujar murka.
terhunus pedang kilat seiring guntur yg menggelegar.
terdengar laksana teriakan maut di zona peperangan.....
apakah langit menghukum bumi....???
cambuk kilat tercetas tak henti....
liur dingin merendam tanpa simpati....
luluh....
getarkan gunung yg hendak runtuh.....

wahai hujan.....
inikah amarahmu....
atau ini caramu menyampaikan cinta pada bumiku.......

"syair usang....."

teteskan saja tinta itu.....
biarkan merangkai gurat-gurat bahasa walau tak dimengerti...
biarkan mengurai tetes-tetes ejaan pada secarik daun lusuh....
kering....
daun itu gugur namun tak menyalahkan dahan.
musim berganti,
seakan senandungkan dawai alam nan lembut.


syair-syair malam mengelupas....!!!!
namun sulit kulafas dari guratan bibir yg retak ini.
terlalu dalam.....
membalut urat nadi dan membawa angan tenggelam.....

mentari menitipkan seutas kata senja...
"jangan berpaling" ucapnya.....
biarkan makna tetap terpendam didalamnya....
aku terjaga.....
mengiringi purnama mengeja pesan sang surya
hingga malam ia genggam kembali.....








"andhika"



"menoreh waktu"

kilau bingkai hayal memasung naluriku....
mempertanyakan mimpi yg menjadi belenggu tanpa ku tau.
dari diamku,
rahasia hati terpahat dalam nisan batu.
rasa yg tersimpan, aus bersama derasnya arus imajinasiku.....

mampukah aku membelah anganku....????
menengadah agar indah mimpi terwujud dalam kisahku.....
menerjang badai yg merasuki waktu
hingga menyumbu alam dengan kehadiranku......
(mengapa tak mampu ku memahami..???)


kusapu pandangan pada sepasang nuri yg berbicara.
kudengar,namun tak mengerti maknanya.....
dengan kicau kecilnya ia bernyanyi,
tetap saja aku tak mengerti....


aku hanya terdiam....
menyimpan serapah disudut hatiku yg suram....
hingga waktu merambah malam,
dan aku terpejam.....
terbawa lelap yg merajam......








djakarta,27`1`10
"andhka"

"hujan lagi......"

mendung menggantung di pelosok angkasamembalut sang surya yg seharusnya ceria
akankah langit menangis lagi...??

aku terdiam....
tak tahu harus bersyukur atau tersungkur
suasana  langit terus sisipkan wanaha sayu dalam nadiku.....

aku hanya diam.....
laksana arca yg tak sanggup bicara.....
namun terus memendam rasa...........















djakarta,27`11`10
"andhika"

"kutukan indah"

hingga kini,kemelut resah masih meradang di sudut hati.
merawat ratapan yg tersembunyi....
membatu bagai arca utk menanti.....

pekat malam tlah terganti.....
namun keresahanku tak jua pergi.
slalu berhayal tuk menatap indahnya senyum itu
tidak......
meski ku ingin melupakan semua,aku tak bisa.....
indahnya kenangan itu menjadi jerat yg sukar ku lepas
hingga kini jiwaku terhempas,
herapan tuk kembali tak jua mengelupas....
kini aku tahu....
aku terkutuk oleh keindahan yg menyakitkan.....





"andhika"

"pantai pagie"

kicau burung bersenandung riang
menggugah ragaku dari mimpi yg membius.
terdengar suara gemuruh ombak laksana memanggilku,
berdesir bersama semilir canda sang angin,
diiringi gema tawa para dara pantai ini.....
berriak berganti berirama bak selembar kain.....

kusibak tirai jendelaku,
belai cahaya suryapun menjamah tatapanku....
"selamat pagi" ujarku...
dan seulas senyum keramahan menjawab sapaan itu.

pantaiku pasir putih....
tempat ternyaman melepas letih....
kan kunikmati hariku yg beralih,
meski esok kembali tertatih, aku tak peduli.....
dalam deru ombak.....
seiring lambaian nyiur....
bersama hempasan angin pantai.....
kunikmati hariku.......





anyer,25`11`10
"andhika"

"segugus hayalanku...."

cahaya mentari terus menyumbu,
namun jasadku tak jua beranjak dari pembaringanku.....
gamang....anganku kembali melayang......
diatas peraduan bayangmu hadir hiasi hayalan.....
ahh..... andai saja.......
kucuba bentangkan sayap hatiku
melayang kian dalam jelajahi ruang memoriku.

engkau.....
kau yg mempesona tersenyum manis di sudut lamunanku.
tumbuhkan rasa yg terus mendesak palung jiwaku...
inikah rindu...???
gugusan beban indah yg membalut perasaanku...?!
indahmu mempesonakan hidupku.
hingga......
aku tersentak....
jiwaku memberontak....
hayalan itu retak dan anganku terkoyak.
kala kubuka mata, kusadari kau tak ada disampingku......


anyer,25`11`10
"andhika"

"menunggu"

disudut sunyi ini aku tetap menanti
terus menanti akan terwujudnya mimpi yg tak jua ku fahami....
bintang-bintang tersenyum sendu.....
pijar purnama melontarkan cahayanya yg sayu.
aku tetap disini
menunggu putaran waktu yg kan membawa hadirmu......
perlahan tercipta tanya dalam hatiku:
akankah kau datang mengobati rinduku....???
masihkah sang waktu peduli padaku....???
dan sudi menghantarkan dirimu padaku.
biarlah biar.....
kini yg aku tau, aku kan menanti
terus menanti hingga kudapati jawaban pasti dari engkau yg kusayangi.

" doa hati "

mungkin tlah tiba masaku tuk berhenti.
menutup tiap bingkai hati yg wujudkan puisi.
tak lagi bernyanyi.....
tak lagi merajut mimpi.......
ahhh......entahlah.....?!
kadang aku sendiri tak tau apa yg kucari.......
kadang hati bermimpi tentang fatamorgana yg tak berarti.
tuhan......
masihkah doaku didengarkan....????
sedangkan biduk hati senantiasa bertajuk kealfaan......
apa......???
mengapa....???
bagaimana....???
hingga kini tak jua kudapat jawabnya........
tuhan yg maha pemurah......
aku lelah......!!!!!!!
kadang terfikir tuk pasrah.
patutkah aku menyerah??????
jika aku bersalah, kumohon tunjukan arah agar aku terlepas dari amarah yg memerah..........

"luka darimu"

gugur daun berbasuh musim
kini berakhir hijau namun tak mati laksana jerami
menyisakan ranting usang yg nyaris terkikis......
habis.....
denting waktu trus berputar mengubah perasaan kian gusar
dan aku laksana terdampar, dalam asa yg menjabar...

kekasihku.....
tidakkah kau tau....????
aku yg meniti rindu seiring bingkai cinta dari jiwaku.
aku yg mengais mimpi tuk bahagia bersamamu....
aku yg menanti damai dari harapan yg pernah kau semai....
tanpa ku sadari smua itu hny kiasan fatamorgana....
katakan padaku,dimana salahku....???
hingga kau tinggalkan aku yg merenda hiba di sudut jiwaku....

selepas gelap merampas
selendang damai makin terhempas
aku membeku, relakan sakitnya hati yg terkelupas....
kini, jika aku menangis biarlah menangis....
kan kurajut sakitku atas kedustaanmu....
kan kubalut pedihku kerana kepalsuanmu.....
kan ku kubur cerita tentangmu jauh di dasar hatiku,
jauh.....
dalam.....dalam...
tenggelam hingga usang dan menghilang........










By: andhika

"kau yg terindah"

menengadah tatap luasnya hamparan samudra
mencuba simak untaian mesra dari hembusan nafas angin
sejuk......
tak urung nyiur turut merajuk,
melambai, memanggil pesona yg menjuntai......

lihatlah pasir putih yg memanjang,
melukis keindahan yg berartikan sayang.
ombak menyapu lembut,
membisikan relung cinta yg salut.....
betapa indahnya pesona lautan, namun aku tersadar akan satu kenyatan
ternyata keindahan ini laksana butir kecil kala kau tersenyum....
kau yg mempesona,
menciptakan rasa yg memasung hasrat jiwa.
andai kumiliki secuil keberanian,pasti kan ku ucapkan:
"AKU MEMUJAMU DENGAN CINTA"





anyer,23`11`10
By: andhika

"datanglah sayang....."

ranting layu melambai
kian mengusik penantian yg lunglai
namun sisipkan risalah yg kan hantarkan damai.....

rasa sesak yg selama ini ku rawat dengan susah payah
beriring dengan derasnya air mata yg turun
nyatanya tak mampu membangkitkan jiwa yg bersorban rindu
raga perlahan laksana membatu
menyisakan tandusnya hari nan kelabu
keringnya keluh kesah malam itu
tak jua melipur duka yg semakin dalam terasa dalam urat nadiku....

arus pilu yg menjerat semakin bertambah memilu
terpasung di kalbu, menambat birunya ruang rindu
hadirlah kasih....
datanglah sayang....
jangan biarkan jiwaku meradang
basuhlah rinduku bag malaikat yg membawa terang








pelangi,23`11`10
"andhika"

"bus kota"

berpacu dengan waktu....
laksana melayang raungkan deru mesin yg bising
meninggalkan kabut gelap seakan mencemooh yg tertinggal.....
cepat....cepat....teriaknya....
sang pemegang kendali laksana nakkoda yg tak mengenal rasa takut
salip...salip....memaki nyali yg menciut
diseberang kulihat wanita tua duduk menunduk
entah mengantuk atau mengutuk
yg pasti hanya diam tanpa mimik wajah yg membentuk
ah.....kota tempat berburu
apakah ada doa yg mengawali dalam qalbu...???
aku tak tau......
dan hanya mereka yg tau.....







djakarta,23`11`10
"andhika"

"sang DARA"

melayang melukis kisi-kisi angkasa
indah pesolek pancarkan bulu perindu
binar.....
indah....
mempesona......
sesaat semua berubah muram,dara nan cantik terpasung jerat
 terpasung sendu tertangkap di tangan tamak
terenda bui bersulam permata
duh kasihan......
ratap menghiba meminta balik kehutan rimba....
lihatlah lihat.....
sang dara meronta di balik jeruji emas
terenggut dunianya dari kebebasan
terus meminta dengan bhasa yg tak terungkapkan.....


wahai biduk di tangan sang tuan....
fahamilah sang dara menyimpan penyesalan
tatap nanar lukis kemarahan
lepaskan.....
kembalikan sang dara pada rimba kebebasan








pelangi,23`11`10
"andhika"

"sepenggal rasa...."

ketika sebuah kesetiaan dipertanyakan,maka ragu yg menjadi raja.
tak layak......
kutukan kian membabi buta terucap walau hny dalam hati.
caci maki menjadi nyanyian yg tak putus,mendampingi perjalanan yg mengemban rasa.....
aku tetaplah aku.....
tak kan berubah walau kau menghilang.
jika kau memilih tuk berhenti mencintaiku,lakukanlah......
jangan jadikan kata hati menjadi bisu yg meragu.....

"walau suram......"

meraung serentak nadi membisu.
memagut sisipan pilu yg tak mampu teradu.
bias kutukan mengambar kesunyian.
hingga gelap dan suram mengais mimpi yg tenggelam.... 

biarkan kebebasan terus hadir dalam kesendirian yg tak berbatas.
biarkan sepi yg menemani.....
jauhkan jiwa dari keramaian....

dan biarkan kegelapan melindungi setiap hati yg suram.

tengadah tangan penuh harapan
meminta kehibaan dari sakitnya kesendirian
sedih.....
pedih.....
menopang hati yg tertatih.....

biarkan kebebasan hadir....!!!!!
walau kesuraman menjadi bingkai pengharapan.....





 pelangi,22`11`10
"andhika" 

"pudar"

denting waktu trus berputar mengubah perasaan kian gusar
dan aku laksana terdampar, dalam asa yg terjabar...
indah malam tersembunyi torehkan kealfaan dalam sunyi sirna purnama yg meninggi hilang bintang yg berperi tiada ceria dunia yg terbagi.
selepas gelap merampas
selendang damai makin terhempas
aku membeku tanpa lafas bisu
pandangi langit luas terhirup beratnya aura nafas..
nyata kurasa gentar menyusut
kala sepi menebar warna angkasa memudar
bintangpun enggan berpijar
terciptalah malam terasa hambar

"terfikir olehku"

terfikir olehku.....
kerap kupaksa tuk bertahan dengan mimpiku.
terfikir olehku.....
kusadari aku bukan yg terbaik untukmu...
namun tak pernah ku menduga kau kan hancurkan asaku....

tak berbelas tak jua berasih kau singkirkan jiwaku nan tersisih
kau yg cantik luluhkan hatiku tak titik.
namun....
kau tak lihat langkahku yg tertatih...
tak kau rasa niat hatiku yg mencintaimu....

kini terfikir olehku.....
mungkin terbaik jika aku harus melupakanmu
tefikir olehku....
mungkin yg terbaik bila aku menutup hatiku....
pergi menjauh.....
tak lagi mengharapkan dirimu......

"engkau dan mimpi"

dalam mimpi aku mendengar mengatakan:
"aku menyayangimu..."
dalam mimpi aku melihat:
"kau tersenyum manis slalu untuk`ku"
dalam mimpi aku merasa:
"kau slalu mendekap erat hatiku"
 sayang smua itu hanya mimpi......
 
setiap malam aku slalu bertahan dengan tanya.
kapankah mimpi ini kan nyata...???
bias-bias cinta terlunta,
merangkai asa yg senantiasa terkurung dalam jiwa.
namun.......
jika aku harus slalu hidup dalam mimpi,
aku hanya ingin memimpikan tentangmu.......... 

"kau yg pergi"

hujan mengalir tanpa sanggup di bendung
mengiring mendung nan menggantung.....
membayang jejakmu tuk menghilang
melayang.....
dan tak sanggup kupandang.....

akulah yg tak mampu menjagamu....
akulah yg tak sanggup teduhkanmu.....
kini kaupun pergi
tanpa berpaling membawa mimpi
 
sibaklah tersibak......
membelah butir air yg berguguran
guntur lukiskan amarahmu....
pekat gambarkan perasaanmu....
dan hujan mewakili kecewamu.....
 
kini aku yg tersisa dengan bisu
dan hati mengubur ungkapan pilu
"maafkan aku...." 

"TAK LAGI" (cukup sudah)

lulur serona pancar warna tanpa makna
mengikis mimpi yg terlahir dari dunia maya
kosong.......
serasa smua hny bohong.....

tak layakkah pengembara ini meminta....???
memohon secuil erti bahagia yg kerap dipuja manusia.....
tak terlihatkah aku yg tersungkur....???
menghiba bersyukur meski luka terus membalur......

cukup sudah.....
tak lagi kunikmati mimpi ini.....
tak lagi kukejar harapan ini....
tak lagi kumenahan kehampaan ini.....
jika aku memang harus sendiri,
maka biarlah aku sendiri.....
tanpa mimpi...
tanpa hayalan yg mengiringi........
sampai nanti,sampai aku mati.....





by: andhika

"gadis bercadar"

bertasbih dengan iringan air mata.
kebisuan menjadi zikir tanpa kata. tersayat,
jika itu pantas kuterima...
inikah kau dibalik cadarmu?
inikah kecantikan jiwamu? lepas....
merajut....
menyakitkan.....
akupun manusia biasa.
pemilik rasa yg bisa terluka..

lihatlah aku yg terpuruk kerana indahmu.
lemah....
galau....
tanpa daya....

ah,kau hanya bidadari buta yg tak kan mengerti cinta.
meski aku terluka,
kau tak kan merasa....


"djakarta"
_purnama_

"selamat ulang tahun"

merangkak pelan sang rembulan tuk menjemput pagi.
beriring bintang sedari malam,
ia membawa impian yg tergantung di dinding kalbu seorang sahabat.
aku mencoba tetap terjaga,
tak harap mataku ini mengeluh karna kantuknya.
karna bersama bintang kan kutitipkan sekelumit doa.
semoga sang bidadari senantiasa tercapai cita&harapnya.....
saat usia mengubahnya menjadi lebih dewasa.
”selamat ulang tahun…"

"selamat tinggal II"

dipusaramu kuberdiri teguh
kau pergi meninggalkanku
sulit dan sakit kurasakan
namun...
kutahan semua rasa dihati saat dirimu mulai menghilang
pergi...
jauh...
dalam keheningan tidur panjangmu

ku yg mencintaimu penuh kerapuhan
ku yang mencintaimu terbelenggu
ingin kuteriak...
jangan pergi, sayang...!!!!
namun....
dengan menahan isakanku Kukatakan padamu...

selamat jalan kekasih
kau yang tercinta...

t'lah pergi dari sisiku untuk selamanya...

"mengharap hadirmu"

kala hari berubah senja,
menyusuplah sunyi dalam jiwa.
aku.....
mengharap waktu kembali pagi,
agar tersemai kembali cahaya di alam semesta.
sunyi merajut,
resah terpaut,
hatiku terjerat pada rindu yg tak patut.....

aku....
harapkan kau kembali.
menemaniku ditempat sunyi ini.
basuh air mata yg menggenang dipipi.
dimana kau kini?
niat hati kan menjemputmu kembali.
kerana hadirmu adalah cahayaku.
tiap gerakmu adalah semangatku.
kasihmu laksana nafasku,
dan aku tak bisa tanpamu~

"dosa terindah"

sepanjang hari....
sepanjang malam.....
ku hanya berani merenungkan kecantikkan wajah mu.
namun aku takut akan bermimpi tentangmu.....
sebait kesombongan menjadi keindahanmu.....
secarik keangkuhan menjadi pesonamu.....
andai kumiliki seutas nyali tuk menatap keangkuhan bola matamu,
pastinya kan terpancar cahaya indah yg berbinar dari mataku walau menyakitkan.....

sungguh aku memuji kabut kecongkakan yg menyelimuti keanggunanmu....
memuja derai sinis yg menggambarkan kepolosanmu...
terbersit senyum cantik yg mengiring tatap amarahmu.
dengarlah....
kalimat cinta terlontar untukmu dari hatiku.
hingga jiwaku mengukir kalimat rindu yg akan tergelincir luka karenamu....
namun aku rela.....
walau mesti terluka oleh keangkuhanmu.....






pelangi,12`11`2010
"andhika"

"sang bidadari bulan"

selendang di pinggang angin malam
semilir dingin menyentuh kulitku
aku berjalan di pedalaman kelam bersama cahaya gemintang
kerling matamu diselaksa angkasa
menuntun langkahku di malam yang sunyi dan rawan
lalu kau datang dalam semerbak anggrek bulan
lembut menelusup di kedua lengan
tiada rangkaian kata terucapkan tiada katakata kutuliskan
malam lebih indah tanpa puisi.

kau bidadari turun di lembah malam
dengan selendang ditanggalkan
membawakan mimpi-mimpi indah ranjang di khayangan
bergaun sutra dewangga bermahkotakan bulan setengah lingkaran
diam-diam ku tenggelam di wajahmu
malam lebih indah tanpa rembulan
angin malam lembut berderaian menari di rambutmu
kelopak matamu berkedip, ombak di matamu berpusar
tatapan mataku terhanyut tak mampu melepaskan diri.

"haruskah kau pergi"

aku berdiri....
mencuba tuk bernyanyi.
denting melodi gitar jadi sahabat bersama sepi.....
kilau hari-hari,serta bisunya langit tak kucela walau sendiri.

dengan lelahnya malam,
tak terhenti jemari ini tuk terus menari
meninggalkan gores kalimat yg tersembunyi.....

kutanyakan dalam sanubari,
mengapa kau ada untuk pergi..????
kau kemasi kasih sayang dihati,
dan bergegas melangkah pergi.....
inikah yg harus terjadi...????
haruskah kau pergi.....???
membingkai kehidupan yg kian sunyi.....
meninggalkan aku yg bersyair dengan sejuta arti yg tak difahami.....



pelangi,10`11`10
"andhika"

"percayalah padaku...."

untaian rasa yg ku selipkan,
akankah mampu meluluhkan sang pemilik hati itu...??????
berbagai cara tlah ku cuba,
agar aku tak kan kehilangan paras dengan senyum itu......

dan disaat kukatakan:
jadi kekasihku akan membuat kau lebih hebat.....
percayalah padaku....

jiwaku untukmu....
kerana hidup terlalu singkat tanpa kau ada disampingku.....

"cahaya terang"

ketika aku melihat cahaya terang,
aku dapat merasakan janan yg harus ku tempuh....

ketika aku lihat cahaya terang,
aku dapat melihat tujuan hidupku......
disaat aku injak dunia luar,
aku yakin smuanya akan aku nikmati.....
TAK KAN PERNAH AKU TAKUT
TAK KAN PERNAH AKU SEDIH
hadapi smua ini........

aku tak kan bisa hidup tanpa dirinya....
aku tak kan mampu hidup tanpa sentuhanya.......

bersamanya tak kan pernah aku takut.....
tak kan pernah aku sedih.....
menghadapi kisah ini......



"SELAMAT TINGGAL"

bawa sepi......
bawalah sunyi.....
biarlah yg pernah ada terbawa pergi.
hapus saja dengan jejakmu.....
beriring dengan curah hujan yg menyapu bumi.....

mungkin lengahku.....
mungkin jua salahku hingga kau pergi......
jika mesti berakhir,biarlah berakhir.....
tak kan ku ukir salahku ini.
hanya perih....
hanya beban yg pastinya terlukis.....

kini dengarlah.....
dua kata yg kan kuucap.....
"SELAMAT TINGGAL"

"rindu yang tak kau tau"

akankah diri terpana saat purnama bercahaya.....???
bersuara di hening malam....
kaulah bidadari langit....
pemilik detak jantung yg terpacu dengan waktu.
tak terasa cepat berlalu....
bisuku ciptakan amarahmu.....
tak tertanya apa yg kutuju.....

kenangan indah masih kutelaah....
kerinduan yg ada masih terasa indah.....
kau ada bidadari....
disudut malam purnama tetap menanti sentuhanmu.
dengarlah kala ku intip tanisku pada sang bintang.
itulah ketulusan hati yg senantiasa enggamang......

bidadari......
rasakanlah jiwaku meminta:
jangan kau lupa akan diriku....
purnama kan slalu setia menanti kehadiranmu.....






pelangi,09`11`2010
"andhika"

"tangis semusim"

tandus usang membentang
helaian daun kering gugur dari ranting
terhempas angin dipenghujung musim
isak serayu tak mampu terdengar
melayang memusing
dihela angin penghujung masa
pikat meratap lukiskan pedih....
berkata bisu....
terdampar layu.....
jiwa meronta memelas hiba
mengharap pulang kepuncak ranting
namun terdampar terkubur ilalang....
sayu tanpa daya....
meniti usia..
tertampar pengakhiran masa....
dalam redup rapuh luluh...






djakarta,06_11_`10
"andhika"

"hadirmu....pagiku...."

semalam kubangun mimpi
berharap esok menjadi matahari yg terjaga di jendela
membakar segala kelam dan dinginnya malam
lalu sunyi menjadi reruntuhan purba,krn nyanyian pagi bersamamu....
senandung lautan itu telah mengubah peradaban cintaku.

pagi ini kubangun dari mimpiku,
perempuan yg menggenggam kelopak bunga
yg terjaga di jendela hatiku
yg merebahkan tubuhnya
dan kukecup wangi keningnya
bukankah kautemukan bahwa setiap pagi merona
pada dekapan di dada
selalu ada matahari yang membara untukmu.
untuk cinta dlm kalbu........




"andhika"

"mimpi yg terpenggal" (enggan menyambut pagi)

masihkah tersisa sela bagiku....??
bercumbu di ranting pohon bunga itu
menyapa kemarau yg datang tak terhalanh waktu..

haruskah kukirim surat kepada matahari
membujuknya meredupkan sinar barang sehari
atau meminta pada awan menjadi hijab
memayungi bumi barang sekejap

pagi tak akan sempurna pagi
ketika tak terisa jeda bagiku untuk  bercumbu
di ranting pohon bunga itu.
dan aku......
segera akan dilupakan cuaca



"andhika"

"dari aku........."

tlah ribuan tertinggal jejak langkahku.
mencari erti mimpi yg membelenggu.
trus berlari lalui ruang dan waktu
turuti arah jalanku...

tak kan berhenti kuberlari
hingga nanti aku tak sanggup berdiri.
dalam tidurpun aku kan tetap mencari.
jawaban untuk temukan jati diri.
lampaui batas bumi...

walau kadang aku berfikir...
pencarian ini tak kan pernah berakhir
namun tujuanku tak kan tersingkir
sampai karang asaku mencair.

aku.....
berdiri mentang waktu...
mengulik makna keberadaanku...
hingga mentari tak lagi bersamaku....

"maafkan aku......"

maafkan aku....
ketika  terbelenggu sebuah harap yg kerap
terpinggir rasa di muara gelisah nan resah
maafkan aku....
ketika jiwa melerai rasa hati tersiksa
menghimpun duka lara bergelora

maafkan aku....
ketika sepi merantai hati
membendung sayu....
melakar pilu....
dalam resah yang send...
ketika rantaian kasih terluka parah..
mengundang barah...
meski payah...
aku pasrah... 

"air mata negriku"

akankah lagi sang saka sanggup mengepakkan kibarnya?
 menaungi pertiwi,
menyibak kabut pagi yg berbuih air mata....
akankah garuda mampu busungkan dada?
melindungi nusantara,
menepis awan hitam yg gelayuti negeri....
bertahan....
jangan menyerah....!!!!
walau hanya memandang dunia.

kini djogja menanggung sakit tiada bertabib
menanggung lara tiada pelipur...
jangan biarkan sayap garuda patah melawan badai yg mengguncang...
hati yg tersayat oleh rasa, melawan alam yg tumpahkan murka...
berjuanglah bumiku.....
tali persaudaraan tetap menyongsong rapuhmu....



kedai pujangga,05_11_2010
"andhika"

"berharap pada penantian"

ku masih sendiri di sini...
duduk terdiam namun tak mati.
hanya berteman sunyi dan sepi.....
bersama angin malam yang kadang menusuk-nusuk di hati
ku lewati hari-hari tanpa tambatan hati
dan kini ku tetap menanti sesuatu yg tak pasti....

akankah hadir seseorang yang selama ini ku cari
yg mampu menemani ku saat yg lain pergi
yg mampu hadir di sisi ku di dalam suka dan duka
yg mampu mengubah mimpi buruk ku menjadi taman surga
dan jika dia hadir disini,dengan keikhlasan hati,tuk menerangi jiwaku yang kelam
dan mewarnai hari-hari ku yang kusam,
ku berjanji dengan setulus hati tuk menjadi penjaga hati.
hingga nanti.....
hingga penghujung kehidupan ini.......

"tangis rindu untuk ibu"

sayup malam hantarkan lamunan,
biaskan sebait lentera rasa yg kian sesakan dada.
kasih nan abadi terkenangkan,
sosok pemilik kasih yg perpeluh cinta.....
ibuku sayang.....
aku mendambanya.....
gugusan syair doa hny mampu terkirim melalui seberang samudra.
menjadi puji kerinduan yg tak sanggup terkata...

oh ibu....
maafkan aku yg tiada disisimu.
jiwaku merindu.....
seperti kemarau yg menanti hujan kasihmu....
laksana dahaga yg inginkan setetes embun sayangmu.....

aku terdiam sejenak, pelangi tertutup kabut
kemana lagi rindu harus berpaut???
kutau kau terebah dengan lelah....
kutau kau terbaring dengan raga yg lemah.....
maafkan aku ibu....
dari seberang lautan aku mengukir doa seiring kerinduan...
berhias kehibaan....
berbingkai harapan....
hingga waktu kembali mempertemukan~

"jangan pernah" (ingin bersamamu)

jangan pernah membuatku menangis.....!!!!
kecuali jika kau mampu kembalikan air mata yg berderai.
lihatlah aku.....
terjerebab mengais rindu di tengah padang ilalang.
meski ku tau gersang....
walau kusadari tandus.....
aku tetap disini....

laksana seroja indahmu bertahta.
aku terjerat dengan pesona yg tak terkata.
sepasang mataku yg selalu memandangmu seakan berkata
"kau pemilik biduk pesona"

jangan pernah membuatku sakit hati....!!!!
kecuali jika kau mampu mengobati kembali.
tanpa ada bekas luka di hatiku yg selalu merindu dan mencintaimu....
jangan pernah tinggalkan aku sendiri....
kecuali jika kau bisa hilangkan rasa sepi.
dari diriku yg selalu ingin berada disisimu......

"ketika aku harus pergi"

kasih tercinta......
tiada terungkiri kini kukecap rasa bahagia.
bersamamu adalah masa yg sangat bermakna.
memberikan arti pada waktuku yg tersisa...
kasih,
maafkan aku.....
putaran waktu ternyata tak melepaskanku.....
menjeratku.....
hingga memberi sesuatu yg tak jua aku mau....
dan suatu saat kau pun kan tau.....

kekasih hati....
bila tiba saat kupergi,jangan ada derai air mata kedukaan.
kerana ratapmu akan patahkan sayapku....
ketika sang utusan merengkuh jiwa ini,hapuslah air matamu…
meski terus kau percikan duka atas kepergianku,aku tak akan pernah kembali.

wahai kekasihku.....
jika aku harus pergi,biarlah jiwaku tenang dalam dekapan hangat sayap malaikat.
merengguk anggur kebebasan semu diantara setumpuk timbangan perbuatanku.....
ku berharap...
kau kan dampingi terkuburnya jasadku dengan ketabahan..
benamkan kebalik tanah penuh ketulusan,
iringi kepergianku dengan doa,
kerana itu akan meringankan bebanku....

"suara djogja"

sakit yg mengulit menjadikan sapaan syahdu
terbingkai sejuta caci yg tak terucap dlm lisan ini
tuhan....
dengarkn dan lihatlh suara hati ini…
terpanggilnya derita batin yg trus menghempaskan hidupku

kusedari ini hny cuba dan uji.....
sampai kapan kan ku hadapi???
delima alam kian menuntut dalam keterpakuan
trus berombak laksana sampan di tengah-tengah badai samudra....
suara-suara burung ditengah merapi kian mendesak....
deritan batin terpilu ketakutan,

hukum alam hanya bisa mendengar dan melihat rintihan hidup yg trus menentaskan pilu
rona tiap langkah kehidupan,kian lukiskan ketakutan
tapi ku sadar.....
badai-badai kehidupan itu tak kan bisa merobohkan benteng-benteng makna ketulusan hati…

" senandung maut "

harum semerbak bukan farfum yg tercium.
tangis yg bergemuruh bukan kebahagiaan.

tuhan~
inikah akhir dari kesombongan?
atau akhir dari dosa yg kerap kulakukan???
menyesal sudah tak mungkin,
tobat tak lagi dianggap,
dan  permohonan maafpun tak kan didengar.....


terbujur tanpa daya,
tetap mendengar jerit pilu dari orang yg mengasihi~

tuhanku.....
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-MU.
beberapa hari saja…
kan ku langkahkan kaki ini memohon maaf pada mereka.
yang slama ini merasakan zhalimku,
yang slama ini sengsara karena aku,
yg tertindas dalam keangkuhanku......

tuhan....
berikan waktu untuk ku,
untuk waktu yang tak terbayangkan 

" jengah "

Berkelana adalah tugasku
Mencari cinta sejati adalah mimpiku
meraih sejuta mimpi nyatanya berat bagiku.
tapi aku tetaplah pangeran dunia mimpi.

dengan bekal seadanya,
ku berkelana berkeliling nirwana.
mengitari langit yang kian mendung di angkasa.
hingga nafas kadang terengah-engah tak berdaya~

jengah aku melihat bumi tanpa kedamaian.
isinya tak ubah sampah di lautan.
tak sedikit pun sesal di hati lukiskan kekecewaan.

bagai air yang mengalir,itulah pedoman hidupku
tak kurasa apa yang kuhadapi
hanya berpasrah sampai pada-Nya~



 By: andhika

"SENDIRI"

  • sudah hampir tengah malam dan mata belum juga terpejam
  • bayangan-bayangan itu terus mengeram dalam otak kecilku yang buram
  • dara dingin semakin mencengkeram
  • jiwa gundah gulana pun muram
  • terasa gelap dan semakin menghitam
  • dalam diam sunyi sepi merajam
  • inginku beristirahat dengan tenang
  • merebahkan sejenak keinginan yang menerjang
  • melupakan sebentar kisah-kisah usang
  • dan......
  • mencoba tuk mengacuhkan apa yang kan kujelang

"sepinya rinduku"

aku dentingkan tali gitarku iringi hening malam yang kian larut memagut.

langit yang kian cerah,
berhiaskan sejuta bintang yg menari dengan keanggunannya...
bulan bertahta disana,
kembangkan senyum bijaksana

dan terlintas dimataku.
seraut wajah cinta hampiri hayalku
menautkan harapan yg pernah membeku.

purnama kian terang sinarnya
bening berkilauan bak mutiara didasar samudra...
sebening wajah yg rasuki benakku yg telah akrab menyatu dengan debar jantungku
secerah senyumnya kalahkan purnama malam ini
kini rindu datang menyelinap direlung hatiku,
diantara senyum kedukaanku~





By: andhika

"sang pangeran cinta"

bag mentari yg membuncah di ufuk timur.
aku kembali menggenggam sejuta puji syukur.
kembali melukis bait-bait yg luntur.

senyum ku memecah,
menyambut kepingan waktu yg teranugrah...

ku kembali......
disini....
smua awal tlah terjadi.
dan disini......
smua kan kembali...

aku dan syairku,
kan hantarkan kalian pada imajimu.
aku dan puisiku....
kan menyentuh cinta dlm jiwamu..
dan aku kembali~

" aku rindu"

ku berjalan,
tatapku menjamah tiap sudut terpandang,
menelusuri setiap gurat alam nan membentang,
mengikuti setiap gerak seiring hembusan angin.
namun yang tampak hanya dirimu seorang.


semua terasa berdinding dirimu,
menjulang tinggi menutup pandanganku,
setiap titik berganti keindahanmu,
hingga langit yang membentang biru tak mampu kalahkan pesonamu~.

bidadariku~
kerap kudengar rindu itu indah,
namun bagiku ini sangat menyiksa.
tak dapat kupikir hal lain selain dirimu,
angan dan pikiranku dalam rasa teramat rindu.