" do'a dari luka "

sebersit rasa yg t'tinggal
kian mengikis habis jiwa yg menyinta
gugur bunga harapan...
runtuh jua dinding impian...
yg t'sisa hanya gurat kecewa yg gencar menyiksa...

tuhan...
inikah jalan cinta...?!
b'peluh duka, menganyam air mata

ku mohon tuhan...
pinjamkan aku secuil kekuatan,
ku ingin b'tahan,
membalut jiwa yg kesakitan....

mantan kekasih

mantan kekasih yg hilang, datang...
ungkapkan besar'y penyesalan

bagaimana ia menghancurkan aku...?!
percayalah kau tak aku sesali...

awan hitam menghantui langkahmu
bagaimana mungkin jika itu pilihanmu...
disini tak lagi jadi rumahmu...

relakanlah semua...
b'akhirlah sudah...
dan biarkan bintang menuntunmu pulang...
lepaskanlah cinta...
hentikanlah rasa...
dan biarkan cerita, menutup semua...

catatan hati

kau yg dahulu pergi...
tinggalkan asaku tanpa peduli...
ribuan hari ku menanti
jutaan malam ku b'mimpi
t'luka harapkan kau kembali
kini saat ku b'sandar pada lain hati,
kau datang tuk meminta kembali janji yg t'kubur di sanubari

hentikan...
hibamu hny kan ciptakan kedukaan
janjimu tak kan membalut kepedihan
aku yg t'lanjur t'luka olehmu
tak kan mengulang deritaku...

"warna luka"

senja menoreh jingga
melukis gurat-gurat kelabu sang mega
semilir angin turut menyentak
merampas titik ceria dari diriku

ku sandarkan raga tanpa bicara
kupandangi langit tnp makna
hingga,
kuteteskan air mata dengan pedih'y rasa kecewa
t'tikam hati oleh luka yg kasat mata

cinta...
inikah bahagia yg kau janjikan?
inikah buah dari harapan yg kubena?

sadarkan aku....
gemuruh guntur tak kan goyahkan nyaliku
hujan badai tak bisa hentikan keyakinanku.
namun...
hiasan janur kuningmu menghancurkan diriku...
begitu cepat waktu b'lalu,
sedangkan penat yg menjerat belum jua sirna dari jasadku.

waktu...
perkenankanlah ku meminta padamu:
pinjamkanlah malam'mu

kan ku pasung mentari agar tak kembali.
dan aku kan kembali lena dlm mimpi...

lepas do`a

Atas Nama Malam. .
Engkau Mengerang Ketika Dalam Hatimu Tak Ada Ladang Tapi Rerumput Ilalang Liar Ku Temui Kering Terbakar
Dibagian Dinding Bersihmu
Lalu Deretan Gunungan Kencing Di Bumi
Mengkiblatkan Diri Ke Batas Garis Empedu
... Engakau Telan Kepedihan Dahaga Yang Panjang
Dan Tuhan Menemukanmu Dalam Keadaan Kerdil
Pada Dinding Dinding Risau
Engkau Liarkan Sajakmu Setubuhi
Malam Malam Gusar. .
Selamat Malam Sayank,Semoga Kau Bahagia Selalu. .

"berpatah asa, berlinang duka"

riak busur janji menancap di hati
hingga belati kecewa menoreh luka di jiwa
meraung ku t'luka
t'himpit impian indah yg tak nyata...

kekasih...
lantunan ucap mesra masih ku jaga dlm jiwa
namun jua t'lunta kerana lara...
adakah janjimu b'arti...?
ataukah sebatas mim yg tak mungkin t'jadi...

kini ku t'luka...
mampukah kau cerna butiran pilu di sudut mataku...??
lisanku diam...
mengerang tangis kecewa yg kupendam
lihatlah aku yg mencintaimu
gugur t'himpit kedukaan kalimahmu.
pupuslah citaku,
patah jua asaku..

"merintih pedih..."

membekap amarah...
memendam merah'y warna gelisah
perih mengoyak...
lukiskan lentera luka yg mendera...

asmara...
nyata tak lelah kau menyiksa
kelopak hatiku gugur tanpa daya
t'tikam benalu jiwa yg b'nama kecewa...

besar'y egomu lumpuhkan asaku
tidakah kau dengar jerit nadiku?
sakit...
kian sakit...
pedih tak mampu kudalih
aku hny mampu merintih,
menyeret angan yg t'tatih....

suara matahari

senyum itu bag benalu
pias aura membunuh dengan cinta
tersekat jiwa,
terlena oleh mimpi indah fatamorgana...

"panas..." teriakku
namun tersekat dlm kerongkongan yg kering
tapak kaki bergurat dekil,
menyepak gumpalan debu yg kian usang...
ahh...
matahariku...
nyata perkasa menyapu jagad raya,
katakan padaku:
"inikah amarahmu...?

wahai matahariku...
kumohon...
redupkan suaramu.
izinkan ku nikmati hari tnp lengas hitam pada kulitku...






djakarta, ockt'11
sekian lama kau hilang
sekian waktu kau sembunyi
dan kini hadir kembali....

kau bawa petir dalam lidahmu
kau usung nila dalam ucapanmu
mengoyak pekak telingaku yg tuli

adakah waktu sudi bersamamu...?
maka kukatakan "semua terlambat...!!!"

"jangan ucapkan apapun lagi..." seruku
meski biru masih menghias langit, bagiku kau telah mati
sirna...
hilang...
musnah...
tertelan waktu....







pacitan, sept'11

"pelangi yg redup" (part IV)"pelangi yg redup" (part IV)

(3 bulan kemudian...)

ku b'sandar pada dinding kamarku.
tanpa bicara, tnp suara. tragedi 3 bulan lalu sangat menghantam jiwaku.
hingga saat ini aku tak rela...!!!
aku tak sanggup menerima kepergian'y.

"mbok ya sudah le... ikhlaskan semua'y. biarkan fitri tenang di alam sana" itulah nasehat ibu yg kerap mencakar telingaku.
begitu sakit hingga aku kecewa dgn takdir tuhan.
hingga ku dengar bisikan syetan
"mengapa kau tak menyusul'y?"
"dia menantimu disana"
"ya, kau benar..." jawabku

"jangan lagi berharap"

aku seperti kaktus digurun pasir
berusaha tegar...
mengharapkan fatamorgana tiba.
apalah dayaku, jika mentari membuatku rapuh....
apalah dayaku, jika tak ada lagi cita untukku...

aku muak....!!!
kau datang lagi kekehidupanku
kembali mengemis cinta
aku bosan mendengar kata itu
aku lelah, letih...
ingin ku teriakkan tangisan tak bersuara ini
apa maumu..?
jangan kau bunuh aku perlahan
aku terlalu sakit

aku benci...!!!
jangan kembali lagi
pergilah....
jangan pernah kembali....

"kesalahan cinta"

Mimpi indah tiada lagi, sirna terbakar
Kayu arang abu…
Ku coba bertanya pada malam
Dia membisu

Angin berlalupun, tak memberikan
Jawaban,,
Hanya satu yang terucap
Mengapa aku mencintaimu…

Dan mengapa aku terlahir untuk terluka…
Ku sadar, cinta tak harus memiliki
Tapi ku tak bisa, ku tak rela
Mungkin ada yang lebih dariku….

Sampai datang masa pertemukan kita
Untuk kembali, atau terpisah selamanya…
Sungguh hina diriku
Mencintai orang yang tak mencintai ku
Dan takkan pernah menyayangiku..

Mengapa aku di pertemukan denganmu
Musim gugur dihatiku…
Seakan tumbuh bersemi
Tiadakah rasa ntuk ku….
Kau berlalu menuju impian mu yang baru..

Titian cintaku pupus begitu saja Tiadakah iba dihati mu…

andainya kau tau


andai kau mengerti..
aku terluka disini..
aku hancur seakan tak ingin bernafas lagi..

Andai kau tau ..
dalam senyumku ada air mata..
air mata untuk mu…

Andai kau paham..
dalam diam ku ada nestapa..
yg diam-diam merusak kesadaranku..

Tidak kah kau sadari hati ini slalu hanya untukmu…
aku mencintaimu di setiap hembusan nafasku…
aku memujamu di setiap denyut jantungku…
aku membutuhkanmu seperti aq membutuhan oksigen untuk bernafas…

Tapi kau tak mengerti…
tapi kau tak mau tau…
tapi kau tak pahami..
kini kau pergi..
meninggalkan aq disini dengan segala kenangan akan kau..

"taman sang dara"

sisi dunia kembali gelap krn matahari tenggelam tanpa salam
meski waktu b'ganti, taman ini tetap sunyi tanpa tawa riang sang dara yg pergi

dari dasar hati kuyakinkan
kau bintang t'akhir nan menawan
wahai sang dara...
senangkah kau disana?
bahagiakah kau disana?
saat ini aku disini,
mengenang masa indah yg tlah t'lewati
namun hingga kini...
cantikmu laksana menyatu dengan tempat ini
pesonamu bagai t'lukis abadi disini
hingga bintangpun tak mengelak jika kaulah kenangan abadi

"persandinganmu air mataku"

Hanya b'selang wktu kau goreskan lg luka yg amat sakit...
Walapun sering kau melukaiku tapp amat sulit untukku melupakanmu...
akuu lemah karna cintamu...
namun smua itu b'akhir setalah kau layangkan sebuah undangan persandingannmu...

taukah kau...
tetes air mata m'ngalir seakan-akan 'tak mau b'henti
hingga aku tak mampu ucapkan sepatah katapun...
sakit memang sakit...
pedih menikam jiwaku
tapi bagaimanapun kini kau tlah resmi milik orang lain...

dan saat ini aku harus bisa merelakanmu...

( http://facebook.com/mamath2 )

"selamat ulang tahun sayang"

"Happy Birthday to you♪♫•*¨*•.¸¸
♪Happy Birthday to you♫•*¨*•.¸¸¸¸.
•*¨*•♫♪Happy Birthday♪♫•*¨*•.¸¸¸¸.•
*¨*•♫♪Happy Birthday Happy Birthday To You...♪♫•*¨*•.¸¸ ♪

"sebait mimpi yang pergi" (dampoe awang II)

aku kembali di pantai ini...
namun merasa sepi diantara keramaian dunia ini

kudengar karang memanggil...
debur ombak seakan leburkan hatiku yg menggigil
ahhh...
air mataku mengalir,
iringi kenangan di pantai ini...

masih kuingat kala angin membelai rambutmu
masih terbayang saat butir pasir menghias jejakmu
bersama mimpi, terbena keindahan itu...

namun kini aku sendiri
tapaki karang tempat kita berjanji
kini hanya ada aku...
mengulik kenangan bersamamu

kini menjadi sepi...
kerana kau tak lagi disini...

"kata hati"

apa yg perlu di katakan..???
sedangkan malam tetap sombong dengan kebisuannya....
apa aku harus menangis agar sepi menghiba padaku...????

seribu kutukan tersemat dalam hatiku,
namun ragu tuk ku ungkapkan dengan lisanku.

tuhan....
andai masih kau dengar jerit tangisku, mohon tolonglah jiwa yg rapuh ini....

suaraku serak berteriak...
tanganku lemah menengadah....
jiwaku rapuh mengeluh....

t'koyak jiwa oleh rentetan amunisi dr tutur sapa senapan
gemuruh meriam b'debam mengajak b'kelakar dlm kematian

"HANCURKAN...!!"
suara itu mengalun tak b'tuan
acuhkan jerit tangis rakyat yg menjadi korban...



pertiwi menangis...
b'solek dlm derai darah yg amis
senyum si wajah bengis menjadi topeng sang iblis
sang renta waktu hny b'pasrah
mengukir kisah darah yg membumi-hanguskan negara megah

"sepenggal do`a yg terhenti"

hamparan samudra membentang luas
detik waktupun jauh tak b'alas
aku disini...
tetap menanti...
kau kembali...

hingga waktu jua yg menculik rasamu
memalingkan hati dari kehinaan jiwaku yg merindu
haruskah ku menghiba...???
atau mesti memohon dan terus meminta..???

jejakku sirna...
harapku kikis tak menyisa...
hingga ku sembunyi dlm anyaman luka yg kasat mata...

kini aku kembali,
tanpa niat tuk memiliki
kini aku kembali,
hny tuk lanjutkan doa yg sempat t'henti...

"nyanyian hati"

mengukur serpihan mimpi seiring gelapnya waktu
namun hati tak jua terlelap...
jiwaku tak bergeming dari masa lalu
merenda rasa yg masih tersimpan disudut jiwaku..

langitku..
dimana kau sembunyikan separuh jiwaku???
hingga kini aku tetap menunggu
hingga jiwa terajam rindu...

waktu b'lari
musim b'ganti
namun aq tetap sendiri membekap hati...
t'tegun mengecap manis'y rindu dln sanubari,
membelai anggun'y harapan yg siap melukai...
wajah memucat pasi,
hingga nurani meminta tuhan tuk hentikan denyut nadi ini...

"lelah hati"

menatap ukiran awan yg menari
nikmati belai angin yg mengusung nuansa hati
hingga t'lena...
selarik wacana mentari mengusik mata yg lelah ini..
menusuk...
sisipkan rasa jiwa nan remuk...
tarian gadis mungil b'iring canda
ciptakan lingkar makhluk dewasa dgn tawa
aku hny diam...
memandang kosong smua yg kulihat.

matahari...
cepatlah pergi..
biarkan malam b'kuasa kembali
aku lelah t'jaga sendiri
aku ingin t'hanyut dlm alur mimpi
dan slama'y b'mimpi...

"hingga kini masih berbusana duka"

ku cuba gapai kepingan di sudut hati…
namun hanya bayangan yg ku dapat….
ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya

serasa tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
patah...
terkoyak kerana duri-duri cinta yg kubenaanya
aku hanya bisa meratap….
merangkai tangis yg tersembunyi...

terlalu sepi...
sampai-sampai riuh rendah kepak sayap jala bisa mampir di telingaku
terlalu hening...
sampai-sampai pesan rindu yg dibawa angin malam dapat kudengar dengan pasti
erlalu pekat...
sampai-sampai purnama yg bertengger disana tak bisa kuterobos dengan mataku....

letih rasamu hidup dalam ranum kepedihan
penat lubukmu hadir dalam mentah keriaan
cerah, apa yang bisa kau lakukan?
jika ternyata mendung lebih lawas adanya......
dihati, dan didalam inti jiwa ini.......


aku seperti kaktus digurun pasir
berusaha tegar...
mengharapkan fatamorgana tiba.
apalah dayaku, jika mentari membuatku rapuh....
apalah dayaku, jika tak ada lagi cita untukku...


andai aku masih memiliki air mata, ingin rasa hati tuk menangis....
meski kau telah goreskan luka, dalam hatiku kau tetap mempesona.
hingga kini aku masih menyayangimu.....





aku mencarimu....
dalam heningnya malam
dalam pekatnya pikiran

aku menunggunmu....
diantara berjuta kebimbangan
diantara selusin kebohongan
mengapa tak jua kau datang?
padahal tlah lelah aku bertahan
akan kembalikah kau?
aku merindukanmu

ketika aku tahu kau tlah jauh berlalu,
aku mencari bayanganmu
ketika malam tak lagi menampakkan wajahmu
aku memanggil namamu
gelapnya hutan tak berlampu

dinda....
dimanakah dirimu?
dimana kau sembunyikan wajahmu?
aku rindu...




Kuhanya tertegun atas keindahannya,
kuterhenyap dalam rasa lebih manis tanpa berkata,
membeku dalam kesejukan tiada tara,
terpesona pada kemerduan tanpa suara.

"sekelumit hayal dalam memory`ku"

gemuruh ombak dilautan luas tak mampu mengalahkan gemuruh dadaku ketika engkau menyapa...
laut luas tak seluas cinta yg kumiliki...
tak seluas kasih yg kuciptakan buatmu
aku akan selalu mengoleksi kisah hari-hari kita yg entah sampai kapan akan terbentang dihadapan semua orang
karena kita akan mengikrarkan kisah kasih diantara kita berdua...
andai semua kata kata dan cerita cerita dalam karyaku ini adalah kisah nyata dalam hidupku,
mungkin aku tidak kan mampu membendung suka dan duka yang akan datang silih berganti...
andai semua kata kata indah ini mampu kulukis setiap hari betapa menumpuknya kertas kertas gambar dan cat warna yang akan tertuang...
akupun takkan mampu mendapat belaian belaian manis setiap hari
dan akupun takkan mampu mendapat sakit hati dari perlakuan perlakuan kasih yg pahit
jika itu ada...
ahh...
andai saja semua ini benar adanya,
aku hanya akan mampu berucap terima kasih buat semuanya
karena apapun ini aku harus menerimanya
karena takdir dan nasib tidak bisa dirubah dalam sekejab...
wahai kasih yg bersembunyi dibalek layar lebar ini dimana dirimu,
adakah engkau mendengarkan keluhan dan curahan hari ini????
wahai kasih yg belum sampai dimana gerangan dirimu yg bersembunyi dibalik awan dan hujan,
akankan engkau menyapaku dan menghampiriku????
dan adakah seorang belahan jiwa yang akan menjadi kasihku?????
takkan pernah berhenti sampai disini…..

"kukremasi perasaanku"

Aku hanya bayang hitam, yang tak pernah kau perdulikan…
Aku hanya ingin buat kamu terindah dalam hatiku…
Sepertinya aku tak mampu buktikan apapun kepadamu…
Karena bias matamu semakin tertutup.
Sia-sia sudah harapanku…

Aku lelah dalam cerita ini.
Ku mohon berikan episode terakhir untukku.,
Karena derita kurasa perasaanku terhadapmu…

Maafkan aku yang mencoba untuk mencari celah dalam hatimu…
Yang mungkin telah terkunci untukku…

Maafkan egoku, yang tak mengerti perasaanmu…
Karena semakin berat kaki ini tuk melangkah… Meraih cintamu…
Bukan maksud hati untuk sakitimu…
Karena kamu pernah jadi inspirasi terindahku…

Nafas perjuanganku telah temui titik lelah
Maafkan dinda…
Aku tak setangguh yang kau kira…
Kuakui kau mampu membakar aliran darahku…
Tapi kenyataan kau tak seindah yang kukira…

"saat aku sekarat"

aroma menyengat bagai kanvas mayat
mengoyak paru-paruku yg bercorak hitam
satu persatu nafas terputus
seperti tikus yg terjebak di pelataran tandus...

sial...!!!
anganku terjungkal
fikiranku tak mampu mengupas hayal
jiwaku seakan berada di jurang yg terjal

"terjamah yang lain"

seiring meredupnya lilin,
mencari tau akhir jalanku...
selemah sinar senja punah,
perlahan sakit...
hatinya mati...
apa yg kan terjadi pastinya kan terjadi...
biar waktu yg menghakimi...

dan aku akan terus bertahan...
mengharapkannya...
menantikannya...

my girl...
apa yg kau dengar saat angin menyentuh hatimu...???

dan aku akan terus bertahan
mengharapkanmu...
menantikanmu...
walau pedihnya tiada tertahankan melihat dirimu terjamah yg lain...

"sepi...."


Kurebahkan jiwaku pada ranjang kebekuan.
yg di anyam dari mimpi-mimpi bidadari dan lantunan syair
sunyi,memenjara rindu.
dalam selaksa jiwa yang terbentang
biru....
kudesahkan hasratku dalam jerit yang bisu.
membuncah keheningan malam.
membelah kaheningan
pantai....
rasa ini tak tau apa namanya,bergejolak bagai ombak berdesir.
menyapu
hamparan pasir disepinya pantai hati~

"dari kematian hati"

lihatlah.....
daun melambai tanpa kata,namun mengapa hatiku mendengar kebimbangannya?
angin berbisik tanpa suara,namun mengapa aku mendengar keluh kesahnya?

kudengar lantang syair cintanya,namun tak jua mampu kumemahaminya
kurasakan pedih penantiannya,namun tak jua sanggup kusapu air matanya.
kulihat gigih pencariannya,namun tak jua kumengerti makna yg ingin diciptakannya~‌

kini....
hny keangkuhan yg kumiliki.
hny kebisuan yg mampu ku beri.
tanpa cinta,kerana jiwaku tlah mati....

"aku bernyanyi dengan luka"

mungkin selamanya aku adlh angin....
namun kalian adlh jantung bagi keberadaanku....
ku untai bait-bait syair bagi sang pecinta, namun aku tak jua mampu bahagiakan yg tercinta....
dusta bila dikatakan "bersamaku kan bahagia"
kerana tiap cinta yg bersamaku pasti terluka...

aku bukanlah penghantar bahagia.
aku jua bukan pemilik ketulusan cinta.
aku hny'lah pengembara yg melukis kalimah cinta dari luka yg tersisa.

diam merajut air mata.
tnp kata tiada bahasa.
menerima tamparan angin yg mencela.
perih...
pedih...
namun tak mampu menangis tuk wakili sedih.

"mantan kekasih"

mantan kekasih yg hilang,datang...
ungkapkan besarnya penyesalan,
bagaimana dia menghancurkan aku.

percayalah, kau tak aku sesali...

awan hitam menghantui langkahmu.
bagaimana mungkin jika itu pilihanmu...?
disini tak lagi jadi rumahmu...

relakanlah smua...
berakhirlah sudah...
dan biarkan bintang menuntunmu pulang...

ku tak kan sesali mengenalmu
namun ku tak kan kembali utk cintamu...

"di bait pertama"

disini ku menggenggam takdir di tanganku
aku cuba menahan utk tak menangisimu.
di bait pertama...
di bait pertama...
sekuat kaki ini kucuba berlari,
tetapi hati ini menuntunnya kembali.
ke bait pertama...
ke bait pertama...

berjalan...
hidupku tanpamu...
bertahan...
karna menantimu...
untuk menantimu...
dari bait pertama...

"permintaan terakhirku"

kembali senja menoreh kelam
mendesak hari tuk b'ganti malam
luput mimpi hayalkan temaram
merangkai sebidak hati yg pernah kugenggam...

ingatlah akan hadirku walau tak bahagiakanmu...
kenanglah rasaku meski pernah melukaimu
disini aku teguh sembunyikan diri,
mengukir kalimah ma'af yg t'sembunyi di sanubari

simpanlah ceritaku...
izinkan aku menaungi satu sisi jiwamu
bawalah namaku....
sebelum waktu nyata menjemputku..

"aku rindu......"

syair'ku tandus dlm gersang'y hati.

menguap b'sama ragaku yg t'jaga dari mimpi.

puisi-puisi indahpun pergi...

menyisakan jasad yg terapung sunyi.

kini...

celoteh gelatik t'dengar lebih indah.

kini...

kenangan masaku melebur gundah...

salahkah jiwaku yg merindu...???

salahkah sanubariku yg t'isak pilu...???

aku rindu hadirmu...

aku rindu dekapanmu...

aku rindu kecupanmu...

aku rindu masa-masa b'samamu...

jika tuhan sudi menepati...

kan kupinta kembali saat indah yg t'lah pergi...

"cinta yang sirna'

mengekang mimpi pd bantaran hayalan
menghisap imaji indah dr sayu biduk kenangan
kesepian...
mendekap angan..
menggenggam rindu..
menyesali cinta yg tlah pergi b'lalu...

duhai putri hayalku..
lihatlah radang di mataku,
mengharu tentaskan pilu utk'mu...
duhai bidadari hati...
simaklah untai kata yg t'ukir dr sanubari,
menghiba mengukir rindu utk dirimu yg kukagumi...

kini aku terlunta kerana cinta yg mampu kujaga....

"heningnya purnama"

Di tangkup angin terkecup ingin,
beriring angan menggiring ringan
Di desah resah gelombangnya,
dawaikan kerinduan di nada malam tak berirama,
Cabar senar tercabik dari gitarnya,
menghempas tunas dari napas akarnya

Sejauh mana bahu terkayuh?
Dermaga sayu tiada terlabuh!
Sebesar apa harap terucap?
Derap lelap mendekap senyap!

Percik air tak terpekik hilir
Tergenang di hulu lalu
Wajah batu membisu
Terbenam di risau muram
Tenggelamlah senja di dasar telaga
Menyulam sapa dalam aksara malam tanpa makna

Sempurnalah hening,
Dalam purnama terasing!

ku tengadahkan khayalku di tengah kebisuan
ku coba lagi meresapi keindahan malam yang dulu ku sanjungkan

ternyata masih ada...
ternyata masih ada kedamaian itu ku rasakan...

masih seperti dulu
saat ku terdiam mencoba tuliskan kisahku
masih seperti dulu
disaat ku merasa ada kedamaian bersama malamku...........

" 1 cinta "

masih ku ingat selalu
saat kau berjanji padaku
takkan pernah ada cinta yang lainnya
terasa begitu indah

tapi semua berbeda
saat kau kenali dirinya
sadarkah dirimu diriku terluka
saat kau sebut namanya

aku memang manusia biasa
yang tak sempurna dan kadang salah
namun di hatiku hanya satu
cinta untukmu luar biasa

andaikan saja kau tahu
aku takkan mudah berubah
aku kan bertahan selalu bertahan
sampai waktu memanggilku

kemanakah dirimu yang dulu cinta aku
dimanakah dirimu yang selalu merindukanku

namun di hatiku hanya satu
cinta untukmu.......

"selamat tinggal kasih...."

sesungguhnya hatiku resah slalu
karna jauh darimu
lelah jua hatiku untuk melupakanmu....
namun sakitnya tangis yg kurasa tak mampu kurilis dengan rindu..

namun jengah jua hati ini slalu meninggikanmu
kau hancurkan mimpi yg kumiliki
kau lumpuhkan harapan yg pernah terjadi...

SELAMAT TINGGAL KASIH HATI.....
lupakanlah diriku,padamkanlah cintaku
biarkanlah ku pergi kasih....
dan jadikan cerita bersamamu sebagai kenangan....




"CINTA TAK BERTUAN"

ku lukis bayangan usang
menganyam puing-puing harap yg nyaris hilang

banyak sudah yg kulihat
masih ku ingat,melekat erat dalam jiwa yg tersemat
maafkan aku kekasih....
lukamu lukaku jua
sedihmu balurkan pedih yg tiada terkira...

perasaan ini pasti siksaan
meredupkan sinarku dalam kesuraman
membena cinta yg tak bertuan
kini....
dalam sepi....
hanya mampu merindui kau yg tak mungkin kumiliki......

"mencari sang bintang"

satu persatu meredup
pilar cahaya'y kian memudar
jauh smakin jauh...
menjadi titik kecilnan kasat mata

aku ingin melayang,
b'solek diantara jutaan bintang yg terang,

akulah sang purnama
nur perkasa yg menguasai malam
namun...
tanpa iringan bintang kehadiranku tak b'arti

wahai bintang yg indah...
mendekatlah...
izinkan sinarku menilik pesonamu
aku tak ingin sendiri...
aku tak ingin b'balut sunyi...
aku mengharapkan hadirmu disini....

"sebait lampiran hati"

terungkaplah kata cinta terurai di tabir senja
adakah ini dugaan dari_NYA
kau berpura menyinta sepenuh jiwa

terungkaplah pada kasih terkubur di halaman cinta
hati teriris, sendu meratapi....
curahan rindu tiada maknanya....
harapan menjadi kenangan

ku berdo`a:
smoga kau bahagia
disamping insan yg kau cinta

kurelakan perpisahan

"hayalanku, merindukanmu"

kerlip bintang yg bertaburan menjadi penghias angkasa
berkerling indah bagai menyata mata yg menatapnya...

laksana keanggunanmu yg ku hayalkan dalam lamunanku.
mempesona hingga merengkuh sukmaku....
dalam kepingan mimpiku,
sesaat terbuang,
lalu terbuai seiring cumbuan dari sketsa tentangmu
sesaat lenyap,
lalu hadir sisipkan rasa dalam sanubari....

andai saja kau tau....
disini rindu menjerat hatiku seiring semilir angin yg menyumbu ragaku
andai saja kau fahami....
bersama sepi ku bingkai kepingan hati yg terberai

namun ku tak kan berhenti...
kan ku nanti dan terus kunikmati hayalan ini
hingga tiap inci mimpi yg terpatri menjadi hakiki......
alam lepas menjadi tempat ternyaman tuk santai.

"jangan mengharap kembali"

aku laksana kaktus di gurun pasir
berusaha tegar dalam kegersangan
mengharap fatamorgana datang
tapi apa daya....
matahari kian membuatku rapuh
waktu bergukir mengikis sisa citaku....

kini semua kembali melukaiku
aku muak....!!!
senyum manismu tlah menyakiti hatiku
suara indahmu kembali mengais serpihan rindu yg tlah membatu
jangan lagi kau ucap SAYANG itu
...

jiwaku mati karena keputusanmu
hatiku tersakiti kerana kepergianmu
hingga kini kutelan luka karena dirimu
jangan berharap lagi....
pergilah jauh jangan kembali
dan aku tak ingin terluka lagi.....

"kan ku kenang"


andai kau ingat akan masa lalu kita….
yg t’lah kita lewati bersama…
masa indah saat bersamamu…
terasa sejuk dalam sanubariku…..

walau luka yg tertinggal…
bahagia slalu bersamamu…
walau kisah itu hilang…
dirimu akan slalu ku kenang…

dan biarkan aku sendiri…
mengenang dikau yg tlah pergi….
namun percayalah cinta ku ini….
akan slalu ada kini dan nanti….

"aku pergi......."

Setelah melintasi waktu bersimbah pesonamu
Kini semua terasa semu
Makna yg terendap lama pupus seiring misteri rasa
Dan mendekam dalam gugusan palung hati
(tak lagi bisa kuraba)
Semua seperti kembali kosong


Harapanku akanmu, menemui titik pengakhiran
menyulut sakit dalam hati?
Tiba-tiba aku enggan mengumbar rinduku
Tiba-tiba aku ingin berhenti mencintaimu
Mungkinkah karena sikapmu yg makin lama tak lagi membiusku
Perlahan menghilang di balik dusta....

Auramu yg makin pudar oleh sikap tak pasti
Angkuhmu melemahkanku
Bisumu menyurutkan langkahku
Aku lebih baik pergi…

"duhai bidadariku......"

mengekang mimpi pada bantaran hayalan
menghisap imaji indah dari sayu biduk kenangan
kesepian...
mendekap angan..
menggenggam rindu..
menyesali cinta yg tlah pergi b'lalu...

duhai putri hayalku..
lihatlah radang di mataku,
mengharu tentaskan pilu utk'mu...

duhai bidadari hati...
simaklah untai kata yg t'ukir dr sanubari,
menghiba mengukir rindu utk dirimu yg kukagumi...

kini aku terlunta kerana cinta yg tak mampu kujaga...

"nyayian do`a dalam luka"

menggigil tubuh ini....
tersekat mimpi yg tak jua terakhiri
 kian menyiksa diri...
terbius air mata yg mengulit patahnya hati

kemana arah hendak ku tuju...???
sedangkan jiwa ini terpasung rindu
tiap jejak nan terukir dari langkahku,
tak lepas dari bayang-bayang tentangmu...
haruskah ku jeritkan sakit hatiku....???
meraung dengan nyanyian kelukaan nan memilu.
kau yg ku sangka permaisuri,
nyatanya hanya sepenggal kisah yg ciptakan luka tak berperi...

kini mengurung diri di kamar sepi
merajuk luka dari hati
kusedari sia-sia ku nanti
kaupun tak kan kembali
hakekatnya kan ciptakan pedih dalam sanubari

jauh mimpi jauh keinginan hati...
seiring linangan air mata hanya berpanjat do`a
"semoga kau bahagia dengan dirinya....."

"akankah kau nyata"

di saat malam yg sunyi,
ku termenung seorang diri.
teringat paras wajahmu,
bergetar rasa hatiku...

tak mungkin ku lupa akan indahmu.
walau harus kupendam cintaku.

kadang terfikir tuk meraihmu.
namun tak sanggup tuk bertemu.

kini kusimpul di dlm hati.
kau hanya serpihan ilusi.
hadir sebagai pewarna mimpi.
dan tak mungkin ku dapati.
biarlah sesak rindu ku tanggung sendiri.
merangkai gugusan mimpi yg terbingkai dlm sanubari.

"kehampaan"

lama ku terpasung lelah
kaku membisu bag arca dari batu.
terbujur ku dalam lemahnya jiwaku.
membisu dalam kepenatan hati yg tak menentu.

wajah tertunduk dalam
tak kuasa menatap asa
memeluk erat kesuraman
melepas waktu yang hampa

aku bosan,dalam pasrah yg menyakitkan
aku jenuh,dalam kosongnya mimpi

biar saja ku tak dapat tersenyum....
jalinan kisah nan diujung derita
ku balas semua dengan airmata

hingga akhirnya
aku tenggelam dalam lautan airmata
mestinya aku bisa bahagia di atas tawa mereka
seharusnya aku tak merasa kesepian dalam keheningan
aku hanya bisa diam…
saat ku telusuri lorong hitam tanpa cahaya
aku hanya berharap ada seberkas sinar
saat ku tenggelam dalam air sungai kepalsuan~

"matahariku....."

cerah merona tanpa cela.
melukis warna dgn guratan cahaya.
menunjukan berjuta indahnya dunia...

berdo'a kesyukuran...
tersambut hadirmu yg memberi kehidupan.
hingga artimu tak kan tersanggahkan.

matahariku...
semburat sinarmu seakan tak layu.
memberi harapan dlm kisar hidupku.
matahariku...
teruslah pancarkan belai angkasamu.
teruslah hiasi langit tinggiku.
agar yg terkasih dpt menemukanku.
menyatu...
berkasih seiring waktumu....




nawangan, april 2011

"mengemis kepada tuhan"

ku hampar sajadah usang yg kupunya
t'tunduk lemah dengan rangkaian sejuta do'a
memohon...
mengeluh...
mengadu...
menyerahkan dlm sembah sujud menghiba...
ya allah...
kuatkanlah diriku...
teguhkan jiwaku dengan kuasamu

ya illahi...
lisanku meminta seiring butiran tasbih yg b'gulir dari jemariku
air mata penyesalan merontak dari keruh'y mataku
dadaku t'hunus pedih b'sama memoryku
ya robb...
kuatkan aku...
kokohkan aku tuk hadapi ujian ini.

kau yg maha segala...
kau jua yg maha ESA...



nawangan, april 2011

"aku yang merindukanmu...."

aku dentingkan tali gitarku
iringi hening malam yang kian larut memagut.

langit yang kian cerah,
berhiaskan sejuta bintang yg menari dengan keanggunannya...
bulan bertahta disana,
kembangkan senyum bijaksana

dan terlintas dimataku.
seraut wajah cinta hampiri hayalku
menautkan harapan yg pernah membeku.

purnama kian terang sinarnya
bening berkilauan bak mutiara didasar samudra...
sebening wajah yg rasuki benakku
yg telah akrab menyatu dengan debar jantungku
secerah senyumnya kalahkan purnama malam ini
kini rindu datang menyelinap
direlung hatiku,
diantara senyum kedukaanku

"siksa perpisahan"

akhir cinta melaksa lara
sebuah p'pisahan cipta merana
yg t'sisa kini luka yg mendera
kini...
bisa asmara, ku telan jua
membius jiwa yg meronta-ronta

kerinduan ini jadi siksaan
menghiba rasa b'tangisan
adakah kau merasakan...???

aku disini
b'balut sepi
t'bekap mimpi
nantikan kau kembali





pelangi, april 2011

"janji yang teringkari"

terhenti lamunan,
tersipu aku dalam cumbu kesunyian.
ciptakan hayal indah yg membuatku kesakitan.

kau laksana peri suci,
menyihir angan bodohku dengan janji.
mencintai
menyayangi
saling mengisi hari yg terlampaui.

kini...
setelah jiwaku dipenuhi mimpi,
kau akhiri crita ini...

bagaikan lembayung,
harapku layu tak terselindung.
tanpa kata maaf,kau buat aku berkabung...benci
muak
nista
Jengah
dan sejuta kebencianku seakan tak terbendung.

namun amarah itu sirna,
kala ku kenangkan indahnya saat kita bersama.
lihat air mata yg bergulir ini...

kau berikan senyum termanis tanpa makna.
kau curahkan rayu tanpa daya.
kau ciptakan mimpi tanpa nyata.
namun...
kau sisipkan asmara yg tak dapat kulupa.

kini aku hanya mampu berdiam.
menyesali kepatah hatian yg kuterima
dan
menikmati keindahan mimpi yg pernah kau cipta...

"engkaulah bidadari"

berdiriku di alam bertajuk rindu.
bulan indah tersenyum berhias cahaya.
dihati semua bermekaran mimpi.
merekah semerbak dan mewangi.

merona syahdu petikan dawai berukir nada.
membaur cerita didalam jiwa puitiskan asmara.
diantara anganku yg terlukis hanya untukmu.
yg slalu menari dalam benak dan palung jiwaku.
bintangku~
ceritaku dari hidupmu,buatku merasa...
tentang sebuah roman kisah cinta yg indah.
selama nafas masih berhembus,
yakinlah cahayaku takkan pernah berakhir.

dalam hati kaulah bidadari.
layaknya dewi yg mengitari setiap sudut hati.
senantiasa menjadi bintang yg slalu terang,berbuih rindu yg tak bertepi~



nawangan, april 2011

" seulas do`a yang tersisa"

kau yang jauh dari cinta membeku seperti salju
dan aku yang terlalu dekat dengan cinta akan menangis laksana embun
jika enggan untuk bicara,
diam akan katakan lebih dari maksudnya,-
jika kau keliru kerana aku tak lagi bisa mengabulkan hajatmu kesemuanya
maka anggapalah aku membidikkan panah tidak tepat pada sasarannya

jika masih sulit untuk percaya,
pejamkan matamu....
jangan takut tajamnya pena yg tak mungkin menghiris urat nadi
aku hanya bercermin padamu
dan belum pernah siap untuk pergi darimu
walau aku meriba doa menunggumu....




nawangan,03 april 2011

bersandar pada dinding beranda yg sepi
menyimak senda gurau binatang malam nan terus bernyanyi
indah senyum rembulan menatap syahdu
mengecup kiasan indah dalam palung hatiku
teriring, sisipkan gemuruh rindu

terima kasih tuhan....
nyata indahmu tiada penghabisan






 

"tangisku mengantarmu...."

aku disini masih berteman sepi....
merenda kenangan yg masih terbingkai di hati.
aku disini berbalut sunyi...
merangkum hati tuk relakan kau yg tlah pergi...

terdiam...
meniti luka sanubari yg kian suram
hingga tangisku menyertai langkahmu tuk pergi
apa yg mesti kukatakan...???
nyatanya aku merasa kehilangan.
sakit hatiku bertajuk pilu
ciptakan butir-butir kesedihan yg tak tertahan oleh mataku.
kecewa seolah mencabik tiap inci relung hati
perih...
pedih tiada berperi...

inikah yg kau katakan cinta...????
kini aku membisu dengan hati yg penuh luka...


andhika,.... april 2011

"PERASAANku......."

  • kembali mendekap sunyi....
menikmati rasa sakit yg berkuasa di dinding sanubari
pesisir hati kian bertajuk pilu
menghapus rautan rindu yg dulu pernah bersemi di hatiku...

  • wahai pemilik kecantikan....
apakah ini pantas ku terima...???
kucintai kau sepenuh jiwa
kuharapkan kau setulus hati
namun kau hadiahkan lambaian tangan sbg perpisahan.

  • sejuta kutukan tersimpan dalam nuraniku
kobar amarah memenuhi tiap sudut perasaanku
namun....
jauh di relung hatiku tak mampu membencimu......



  • ~~~~~,28042011

"kesalahan cinta"

Mimpi indah tiada lagi, sirna terbakar
Kayu arang abu…
Ku coba bertanya pada malam
Dia membisu

Angin berlalupun, tak memberikan
Jawaban,,
Hanya satu yang terucap
Mengapa aku mencintaimu…

Dan mengapa aku terlahir untuk terluka…
Ku sadar, cinta tak harus memiliki
Tapi ku tak bisa, ku tak rela
Mungkin ada yang lebih dariku….

Sampai datang masa pertemukan kita
Untuk kembali, atau terpisah selamanya…
Sungguh hina diriku
Mencintai orang yang tak mencintai ku
Dan takkan pernah menyayangiku..

Mengapa aku di pertemukan denganmu
Musim gugur dihatiku…
Seakan tumbuh bersemi
Tiadakah rasa ntuk ku….
Kau berlalu menuju impian mu yang baru..

Titian cintaku pupus begitu saja Tiadakah iba dihati mu…

"jangan lagi berharap"

aku seperti kaktus digurun pasir
berusaha tegar...
mengharapkan fatamorgana tiba.
apalah dayaku, jika mentari membuatku rapuh....
apalah dayaku, jika tak ada lagi cita untukku...

aku muak....!!!
kau datang lagi kekehidupanku
kembali mengemis cinta
aku bosan mendengar kata itu
aku lelah, letih...
ingin ku teriakkan tangisan tak bersuara ini
apa maumu..?
jangan kau bunuh aku perlahan
aku terlalu sakit

aku benci...!!!
jangan kembali lagi
pergilah....
jangan pernah kembali....

"secuil do`a yang tersisa"

Sekuat apapun pohon itu tegak berdiri
Perlahan ia pun akan tumbang
Termakan oleh usia atau hempasan angin kencang
Yang menggoyahkan akar-akar di bawahnya …
Ketika saat itu terjadi
Tak pernah kita bayangkan
Betapa hidup ini adalah untuk sementara saja
Atas apapun yang telah menjadi kehendak-Nya …

Ya Allah, Kau cahaya di atas cahaya
Kau telah tentukan sebelumnya, apa yang belum kami rasakan
Ku coba tuk terus bertahan
Dalam menghadapi segala cobaan-cobaan-Mu …
Dan kami semua tahu
Kami hanyalah hamba-Mu
Yang penuh dengan segala kelemahan dan kekurangan
Sujud kami mengharap pertolongan dari-Mu …

Ya Allah, detik-detik yang Kau ciptakan dalam perjalanan kami
Kami yakin bahwa kan ada hikmah di balik semua itu
Semoga kami bisa bersabar dan berlindung pada-Mu
Tuk selalu mencari cinta, kasih dan ridho-Mu di dunia ini …

"kehilangan"

terlalu sulit memejamkan mata
waktu hati merindukan sebuah lagu
mengiringi hidupku
sekuntum bunga yang menghiasi hari
seberkas cahaya yang menyinari langkah
sebuah cinta yang yang mengisi hati
begitu indah..
hingga sampai saat ini..
dan di akhir cerita hidupku
ku masih merindumu
selalu..

"senja ini...."

senja ini, sunyi...
senja ini, sendiri...
raga berdiam diri namun bukan mati.....

kukepakan sayap mimpi tuk jauh berlari dan keluar dari dimensi dunia ini
menapaki kembali tiap inci memory indah yg pernah terjadi
jauh kian menjauh...
hingga jiwaku lebam berhias peluh....

gelisahku tak menentu,
fikiran melayang....
dibenakku hanya ada lelah yg terasa....
senja ini, suram...
warna langit kelam.....
mataku membuta dan terpejam,
bersiap menerima hujatan malam
diam....
menyelam....
lalu tenggelam dalam mimpi yg menikam......

"jalan penentu"

lihatlah aku yg berdiri sendiri
adakah kau peduli...???
kutapaki puing-puing kehancuran dengan sejuta beban,
adakah kau turut merasakan...???

diamku menelan pilu...
senyumku mengandung tangis sendu.
dan kau tetap bertahan dengan ragumu...
hari ini batasku menanti...
hari ini akhirku bermimpi...

dan hari ini, kau yg menentukan aku disini atau pergi.......

"sakit...."

mengutuk hati...
rentang waktu tak jua mau berhenti.
adakah yg peduli kala aku terpasung luka...???
aahhh....mati saja....
kata santun hanya picisan.
senyum ramah menjadi topeng penghinaan.

bangsat....
pencarian ini membuatku tersesat.
waktu....
bunuhlah aku.....
hadirkan malaikat maut tuk menyumbu jiwaku.......   

"ketika aku terluka"

mata nanar menatap liar membendung air yg b'gulir,
t'isak bagai manusia pandir
jutaan kutukan t'simpan dlm hati tak t'ucap,
kian remukan hati.

ini yg kumiliki...
secuil hati yg t'lunta krn mimpi.
lentera jiwa pudar,
padam harap ciptakan gusar...

maaf ku harus hentikan langkah disini...
tak ingin ku t'luka lagi...
tak ingin ku telaah sakit di hati... 
inilah persimpangan yg kita temukan,
menapak jejak dari rasa keraguan,
inilah persimpangan dari mimpi yg b'jalan,
memupus cita utk sebuah perpisahan...

"berserah diri....."

semilir angin malam menghiasi kesendirianku
membalurkan sunyi, dan menemani di tempat tertinggi....
jauh tatapku menyapu tiap sudut kegelapan
hitam....
kelam...
ciptakan periasai kedukaan yg kasat mata.

tuhan....
masih pantaskah ku mengadu padamu....
masih layakkah ku meratapi takdirmu....
aku yg jauh meninggalkanmu,
aku jua yg tlah menutup mata dari kuasamu....

kini jiwaku bersimbah duka,
putus asa hingga siap meregang nyawa.
ya illahi....
hanya engkau yg mengetahui apa yg kan terjadi....
tiap helai nafas yg berhembus ku serahkan padamu.
tuntun aku tapaki jalanmu...
izinkan aku mengikis gunung dosa yg tlah kubangun
dalam naunganmu....
dengan ridhomu.....




keranda, april 2011

 

”jeritan dari kolong jembatan”

mengapa masih ada suara tangis yg merobek telinga...??
mengapa masih t'dengar nyanyian perang yg menjemput nyawa...??
tiada lagi senyum sahaja
tak ada lagi nurani menyapa
membusuk sudah negaraku...!!!
t'kikis habis oleh keserakahan yg bengis
t'tawa gelak pandangi rakyat yg mati t'geletak

inikah arti kemerdekaan??
ini penghormatan utk para pahlawan??

wahai tuan yg dipercaya...
bukalah mata...
lihatlah tunas bangsa yg menangis dgn lapar'y...


anarki, april 2011

”nafas yang kuhembuskan”

dalam lamunan ombak disentakkan
hadir'y burung entah knapa hinggap dibahu
tersadar dari lamunan bisu,
kutatap angkasa
burat-burat merah senja hampir menuju malam

desahan nafas terakhirku hembuskan,
menarik nafas dalam-dalam hembuskan kembali
entah lega atau tidak tapi sedikit rasakan ketenangan
dan ku beranjak dari duduk berjalan menuju
rumah tempatku b'naung,
baringkan raga pada peraduan bisu
hingga ku terlelap dengan pulas.
dan t'pejan dalam damaiku...

”cinta itu...”

cinta bukan pedang, namun mampu menggoreskan luka.
bukan anak panah, namun mampu menikam.
bukan jua pelangi, namun b'warna.
cinta tak melihat kasta,
tak memandang aksara,
tak minilik harkat, martabat maupun derajat.
cinta tak b'batas ruang dan waktu.
hanya t'lukis dalam kemurnian sanubari dan t'lahir dari rasa kasih dan sayang...

”pulanglah sayang.....”

gemericik nyanyian hujan mendayu
iring nuansa pilu nan b'gelayut dlm kalbu
ah...inikah rindu...?
rasa tabu yg menyiksa dgn indah dlm jiwaku...

kekasihku...
mampukah kau dengar jerit sanubariku?
haruskah ku menangis dgn cintaku...?
wahai penghias hati...
jasad yg rapuh ini menantimu...
jiwa yg resah ini mengharapkanmu...
hati yg lelah ini mimpikanmu...

pulanglah sayang...
pulanglah padaku..
pedih'y rindu yg aku tanggung, srasa tak sanggup lagi ku bendung.
hadirlah...
dan biarkan jiwa ini merenda bahagia...

sekeping hati yang pergi

bias senjaku suram
kian indah mengulik jiwa yg kelam.
patutkah kusesali...?
menghiba kerana cinta yg t'akhiri.

kasih...
nyata tak rela hati t'sisih
namun tak b'daya tuk b'dalih.
kini...
hnya bisa lepaskan kau tuk pergi.

selamat jalan cinta...
dimana jejakmu melangkah,
di tempat itu jua do'aku t'curah.
semoga bahagia senantiasa menaungi kisah tentangmu...


pelangi,25april 2011

"sekeping coretan untuk penjilat negara"

kian membusuk jasadku mengutuk
hingga linggar caci tak mampu lagi menggaung
dan sang petinggi hanya terduduk dengan perut yg membuncit...

matilah....
ingin rasanya ku belah para penindas negara
atau ku pecahkan tempurung otaknya yg pandir
atau ku kaitkan dasi itu pada tiang gubukku....


jika aku adalah senapan, kan ku muntahkan amunisi tepat di kepalamu...!!!
bila aku adalah belati, kan ku kuliti jasadmu untuk makanan anjingku...!!!
agar kau tau, hidupmu tak lebih dari kotoran binatang.





"ketika rindu"

mengatup senja merona
kian tersudut rindu yg mendera
terkecap sunyi...
terjerat sunyi...
ditengah keramaian tetap merasa sendiri...

angin...
bawalah resahku,
jangan biarkan aku terpasung rindu.
hibalah akan jiwaku nan sayu...
awan...
bingkailah hatiku,
jangan izinkan gelisah menciptakan air mata dari mataku...

wahai sang waktu...
cepatlah berlalu bawa sedihku..
dan kembali merangkai crita bahagia seperti kala aku bersamanya....
kutau kini apa yg telah terjadi....
ku yakin akan lebih baik bila kau tak disisiku
walaupun ku masih sayang.....
ku masih cinta kamu....

oohhh...
aku masih sayang...
aku mawih cinta.....
kepada dirimu.
tapi tak mungkin kau ku miliki karna ku tau itu palsu.
sesungguhnya jiqwa tak merelakan ku menghianati cinta....

(

"yang tak direstui"

kututup mata ini,
membendung buih yg mengalir tanpa henti
jiwa t'pasung sunyi,
ragapun laksana mati...
b'diam diri, menerima perih pedih dlm nurani...

wahai dewa bahagia...
inikah akhir cerita asmara...?
kau membuta dari dua insan yg saling menyinta.
kau utus cupid tuk menancapkan busur dlm hati kami,
lalu kau biarkan perpisahan meremukan perasaan ini...?!

kasih...
maafkan aku...
jejak'ku mesti t'henti,
mimpi ini harus diakhiri,
kan kita harus mengubur cita yg kita miliki...

"keadilan" (yg dipertanyakan)

menutup mata...
hny mendengar kiasan kosong tanpa nyata...
lidah-lidah sang pendusta b'nyanyi,
senandungkan suara maut bagi individu yg di minati...

wahai tuan bijaksana,
ajarkan aku membuka mata.
ajari aku tentang arti kebenaran,
tuk memilah hadir'y kesalahan.

ahh...
kebijaksanaan yg ku harapkan ternyata buta,
hny skumpulan org-org pandir yg mengulik kesalahan.
saling mengadu pd sisi khilaf kambing hitam.
kian menyesatkan sang t'hukum tnp kesalahan....
 kebahagiaan ini t`lah pergi dan tak kan pernah kembali.....




namun kan abadi dalam memori.....




dwi susanti,
kau kan tetap ada di satu sisi hati yg tersembunyi..... 

"indahnya kehancuranku"

satu persatu pergi
tak sudi tuk perpaling lagi...
satu persatu b'lalu
tak mau lg b'samaku...

kini aku sendiri,
menikmati sakit yg menyumbu hati.
diam tanpa kata,
jiwa menggila tanpa suara
perih...
pedih...
sedih...
ciptakan buih mata yg mendidih...
inikah keindahan bagiku...???
inikah jalan kebahagian utk'ku...???

tuhan...
jika ini hadiah dr'mu, teruskan...
berikan aku jutaan luka yg kau punya
hingga mengakhiri waktu g t'sisa...

"denting" (senandung tangis)

denting itu t'dengar, namun samar t'telan pedih.
isakpun menjelma tangis, ratapi hadir'y kedukaan.
tiada guna indah nan pernah terenda
tiada arti bahagia nan pernah dijalani,
sirna t'hapus tandus'y sakit hati...

sehangat pelukan hujan,
selembut belaian badai,
jejak langkahpun t'baca:
(inilah waktu yg tepat tuk b'pisah)


(tuk dwi susanti)

"akulah pesona sang iblis"

terdengar lirih bisik cinta yg t'ucap
mengambang diantara bayang rindu
melenakan asa...
membius saraf sadar akan kenyataan.
diam membungkam...
menikmati indah'y b'bingkai dusta...

akulah keanggunan luka
aku jua bingkisan indah dari lara
racun adlh tutur kataku
duri adlh sentuhanku
dan kaupun mati dlm pelukanku...

membusuklah engkau bila kau mendambakan diriku
t'kutuklah engkau jika kau mengharapkan diriku..

"berdiam diri hingga mati"

diam membungkam membendung amarah
pilar asa kian b'ubah...
membentangkan kisi dan sisi yg salah.

masih t'ngiang cinta yg t'ucap
jadikan keyakinan kala risau'ku mendekap
namun kini t'asa senyap,
t'sadar kalimah itu sebatas penghantar lelap.
dan hati yg mencintai kian menggelap

ahh...
mungkin aku yg salah mencintai...
kini...
biarlah mataku tetap t'pejam
biarlah bibirku tetap membungkam
biarlah hatiku terajam
ku biarkan kau b'main dgn inginmu
hingga waktu mengajak ragaku meninggalkanmu...

" satu bintang "

pekat senja kian suramkan rasaku
t'paku bisu memendam kasih yg semu
maafkan aku...
tulus hatiku mencintaimu...
hingga takut tuk kehilanganmu...

cuba dengarkan aku...
cuba fahami aku...
aku tak bisa b'tahan dgn sesal yg membayangi perasaan.

cuba kau tunjuk 1 bintang di ketinggian
terus b'tahan pd pengharapan meski menyakitkan
b'mimpilah seiring cahaya bulan,
ketika sinar'y meraja, yakinlah kau kan mendapati kebahagiaan....




pelangi,21'03'11
"lover's"

"dampoe awang beach"


aku...
kembali mengulik lisan anganku
melewati lorong waktu dlm memoriku
kembali pd masa yg sama kita rindu...

melukis canda tawa...
tapaki jejak pasir putih yg menjadi cerita
elok samudra kian memanjakan panca indra
kau dan aku b'sama,
merenda cerita cinta dari jangkar asmara...

kasihku...
masih kurasa semilir angin yg membelai
masih kurasa riak ombak yg menyapu pantai
dan masih kuingat senyum manismu yg t'semai...

seutas harap abadi di dasar samudra
menjadi saksi kita yg saling menyinta...


09'03'2011

SANG PETANI (bersyukur)

dekil lusuh b'peluh
b'hias lumpur bumi titipkan harapan dr hati
cangkul t'ayun...
b'mahkota topi jerami yg menyisihkan matahari...

lengkap panorama desa nan asri
b'tabur hiasan padi yg subur di pangkuan pertiwi
damai dlm peradaban awam
sentosa krn sahaja cara yg t'tanam
inilah keindahan...
senyum santun kehidupan dusun
slalu b'syukur meski hidup dr cangkul yg t'ayun
menikmati hasil kebun,
menerima pemberian illahi yg menuntun...
alhamdulillah wa syukurilah,
hidup petanipun b'limpah anugrah....



"diks"_

"damai dalam persinggahan terakhir"

t'perosok angan dlm hayalan
t'paku oleh masa yg tentaskan air mata
jauh...
jauh b'pergi,
dan tak kan kembali...
lihatlah...
seutas harap membuatku terus hidup
hingga kini b'tahan meski redup

kau t'senyum disisiNYA
aku melanjutkan kelana di dunia
mengukir jutaan syair yg kau ajarkan dgn cinta
aku tak b'henti...
terus mengerang seiring lantunan puisi
terus ku teriakan hati,
hingga suatu saat nanti akupun kan kembali....



pelangi, 2903'11
"andika"

"do'a malam"

b'simpuh dlm keseorangan
menyisi sudut kesendirian
lemah b'pasrah menengadah
b'alas sajadah,
ratapi khilaf yg kerap ku jamah.

ya allah...
tak t'bendung air mata krn penyesalan
melipat tangan ku mohon ampunan
ya illahi...
masihkah rahmatmu t'sisa utk'ku yg nista ini...???
sambung jalanku,
tuntun langkahku,
tunjukan arahku,
dgn kehibaan ku sujud padamu...
astaqhfirullah...
do'aku menjabar mengemis ampunan darimu...
bimbing aku mencari ridho'mu
ya robbi...




_4'P,09'03'11

"dinding waktu...."

riak petir memecut angkasa
gemuruh guntur laksana cacian yg memaki dunia
perlahan hujan menyapu bumi yg dengan deras'y
jerit alampun menggema

aku...
b'sandar di tepian jendela
menghitung rintik air yg makin menggila
aku...
menyendiri disisi selaksa
menyerahkan angan pd dinding waktu yg hampa

waktu kian merayu
hantarkan risalah hati yg mengadu jemu...
selugas kabut mulai t'hirup
menghantam detak jantung yg b'degup
kesadarankupun mengatup...
t'lena ikuti cahaya mata yg meredup....


kint,23'02'11
"andhika"

"persimpangan jalan" (perpisahan)

mata nanar menatap liar
membendung air yg b'gulir,
t'isak bagai manusia pandir
jutaan kutukan t'simpan dlm hati
tak t'ucap, kian remukan hati.
ini yg kumiliki...
secuil hati yg t'lunta krn mimpi.

lentera jiwa pudar,
padam harap ciptakan gusar...
maaf ku harus hentikan langkah disini...
tak ingin ku t'luka lagi...
tak ingin ku telaah sakit di hati...

inilah persimpangan yg kita temukan,
menapak jejak dari rasa keraguan,
inilah persimpangan dari mimpi yg b'jalan,
memupus cita utk sebuah perpisahan...

"jalanku...."

riak hati gugur b'semi
air matapun sirna tak lg mengiringi
sakura bertebaran dlm sanubari
memindai luka yg dulu kerasai...
indah...
menghitung hari janur t'pasang gagah
membayang latar b'hias megah
aq kian hanyut dlm mimpiku...
mimpi indah yg mendekap anganku...
ya illahi...
jika ini jalan yg kau kehendaki,
izinkan aku tuk melampaui dgn restumu..
giring aku dlm ridhomu...
dan bawa aku b'sama keagunganmu...
darimu, kujalani hidupku...


djakarta,11'03'11
"dik's"

1 2 3 aku jatuh cinta

pertama:
kutatap wajah'y
MEMPESONA
laksana putri penyejuk jiwa.

kedua:
kulihat senyum yg t'simpan.
MENGAGUMKAN
bagai pelangi yg hantarkan keindahan.

ketiga:
kudengar santun bahasa'y
MERDU
hapuskan resah yg membelenggu hatiku...

dan keanggunan yg dimiliki'y membuat aku kian jatuh cinta....


2'S, 08'03'11

"MENDUNG"

suram merajam angkasa
mengukir bilur pagoda awan yg pekat merona
seakan menghalau ceria langit nan b'sahaja.
sjenak kutatap sepasang kaki mungil yg b'lari riang
seolah ingin menyambut rintik air yg datang
lalu menghilang...
riuh...
ramai...
irama air hujan dlm senandung yg b'derai
dara manis b'hamburan
hindari hujan yg hendak menyetubuhi raga

tuhan...
musim-MU tak t'elakan...
semua t'jadi seperti yg kau inginkan.
dan hujan yg kau berikan adlh bagian dari berkah yg kau tunjukan...


-,03'02'11
"andhika"

"amarahku"

meraung sukma merenda asa
b'pijak pada genangan murka yg kian sesakan dada
gemuruh tawa para manusia kian memecut emosi yg menderajiwa.
BANGSAT...!!
panas'y hati kian t'sengat
seisi dunia makin membuatku penat...
riuh suara bodoh membuat tlingaku t'sayat
SETAN ALAS...
memakipun amarahku tak tuntas
kucuba meredam, namun gemuruhku serasa kian beringas...
hingga anjing liarpun menyingkir menatapku yg b'iring iblis ganas.

"maha sempurna"

tirai senja meredup
mataharipun turut mengatup
kisi-kisi malam mulai menghiasi bumi
mentaati kodrat dari yg maha tinggi...
kini saat'y baringkan diri
melepas lelah stelah b'upaya hadapi hari

alhamdulillah...
sgala puji bagi allah
yg menciptakan hari yg cerah dengan ke-ESA-an dan anugrah
ya illahi robbi...
lelapkan raga ini dlm indah'y mimpi
tak kan lepas do'aku memuji
engkaulah yg maha memiliki.

allahu akbar...
dialah dzat yg maha sempurna
penentu dari smua titik rencana
pemilik smua makhluk yg ada...

"tuhan'ku"

tersudut aku dlm kesendirian
mencuba telaah kisah dari kenyataan
malam ini...
jiwaku bersabut pada kepasrahan
berserah diri atas apa yg dikehendaki tuhan...
hingga tandu penyesalan mengusung dosa hina diatas permukaan...

ya allah pemilik jiwa abadi...
dengan sujud aku b'serah diri
mengukir gugusan do'a dari kecil'yhati ini
ya allah ya tuhanku...
dengan nista lisanku panggil namamu
dengan hati yg t'cela ini aku memohon ampunanmu
disabdamu, nyata muliakan aku
tuhanku, tuntun hambamu...

"ketika di iringi hujan"

kelam t'hampar membalut angkasa
cambuk kilat t'lontar laksana murka pada persada
bungkam...
diam...
angkuh'y ragaku kian t'surut dan mendekam.

suara nada menggamang
t'ganti butir" hujan yg tak henti menyerang
rintik b'titik...
mengejek ratusan mata yg mendelik
bumiku basah..
hujan menjamah...
jiwa t'lena dlm pangkuan pertiwi yg gelisah...
diperaduan ku hny pasrah...
menerima anugrah dari sang pemurah...

"tanda tanya"

menatap lengang dari jiwa yg melayang.
mengatup kisi-kisi lamunan yg terus membayang.
merakit arti dari mimpi yg tak sanggup terfahami.
ahh...
mungkinkah hayal ini b'arti....?
sedangkan sunyi yg meragu tak jua terakhiri...
niat hati lepaskan lelah.
b'labuh,tak lagi menjelajah...
bilahkah kau mengerti..???
sedangkan saat ini kau tetap b'diam diri...
masih kau kenakan cadar itu,
masih jua kau sembunyikan aku...
aku yg t'lanjur mencintaimu,
hingga kini masih mengerang pilu~

"berdiri berbalut mimpi"

detik waktu bernyanyi parau.
iringi lamunan yg serasa jauh dari kenyataan.
mematri...
balurkan bimbang pada hati yg pucat pasi.
lihatlah...
tarian jemariku tak lg b'arti.
untaian kata yg kumiliki tlah mati.
nurani syairpun tak lg kenali diri.
aku terbunuh oleh rasa yg tak mampu ku fahami.
b'diri...
disini...
mencintai...
yg tak pernah peduli...

"kematian jiwa"

lihat mataku...!!!
nanar memerah menyimpan amarah.
lihat bibirku...!!!
membekap ludah sembunyikan sumpah serapah.
hayalan menepi,
tak pergi walau tak termiliki.
untaian aksara benci tercurah padamu yg kucintai.

hitam mimpi, pekat jua imaji.
nurani melolong panjang,
jiwa berpatah arang.
butakah mata indahmu hingga tak melihat lukaku?
tulikah telingamu hingga tak mendengar isak tangisku?

cacad hatiku menghiba rindu.
menjual derajat kepada harapan sayu.
aku ingin memelukmu dgn kematian sukmaku...

"bus kota...."

terik matahari seakan murka pada bumi.
menawarkan panas dengan paksaan tanpa kata-kata.
tapak lelah menggelayut...
iringi rupa gembel jalanan yg kusut.
ahhh...
waktu tak jua lekas hantarkan aku.
diam mematung padati ruas alur yg siap mengundang bagai maut.
t'perangkap dlm peti besi b'jalan,
menyimpan sribu kutukan dlm hati.
aroma tengik kian liar menghujam penciuman.
memacu denyut amarah yg membongkah di kepala.
jutaan orang mengejar waktu.
garang...
cadas...
bising...
tak pduli walau b'setubuh dgn debu...

"jiwa yg sepi"

gelap dunia mendekap jiwa
dingin belai sang bayu mengusik ketenanganku
adakah yg iba ketika aku b'bincang dengan dinding kamar???
adakah yg peduli saat aku b'cumbu dg0 sunyi???
lelah...
gontai...
seakan ingin serahkan jiwa pd gugusan bintang nan jauh...
menutup mata...
menutup rasa...
dan mengakhiri jiwa yg t'lara...