"berdiam diri hingga mati"

diam membungkam membendung amarah
pilar asa kian b'ubah...
membentangkan kisi dan sisi yg salah.

masih t'ngiang cinta yg t'ucap
jadikan keyakinan kala risau'ku mendekap
namun kini t'asa senyap,
t'sadar kalimah itu sebatas penghantar lelap.
dan hati yg mencintai kian menggelap

ahh...
mungkin aku yg salah mencintai...
kini...
biarlah mataku tetap t'pejam
biarlah bibirku tetap membungkam
biarlah hatiku terajam
ku biarkan kau b'main dgn inginmu
hingga waktu mengajak ragaku meninggalkanmu...

Tidak ada komentar: