"heningnya purnama"

Di tangkup angin terkecup ingin,
beriring angan menggiring ringan
Di desah resah gelombangnya,
dawaikan kerinduan di nada malam tak berirama,
Cabar senar tercabik dari gitarnya,
menghempas tunas dari napas akarnya

Sejauh mana bahu terkayuh?
Dermaga sayu tiada terlabuh!
Sebesar apa harap terucap?
Derap lelap mendekap senyap!

Percik air tak terpekik hilir
Tergenang di hulu lalu
Wajah batu membisu
Terbenam di risau muram
Tenggelamlah senja di dasar telaga
Menyulam sapa dalam aksara malam tanpa makna

Sempurnalah hening,
Dalam purnama terasing!

Tidak ada komentar: