"ketika di iringi hujan"

kelam t'hampar membalut angkasa
cambuk kilat t'lontar laksana murka pada persada
bungkam...
diam...
angkuh'y ragaku kian t'surut dan mendekam.

suara nada menggamang
t'ganti butir" hujan yg tak henti menyerang
rintik b'titik...
mengejek ratusan mata yg mendelik
bumiku basah..
hujan menjamah...
jiwa t'lena dlm pangkuan pertiwi yg gelisah...
diperaduan ku hny pasrah...
menerima anugrah dari sang pemurah...

Tidak ada komentar: