"mendung"

suram merajam angkasa
mengukir bilur pagoda awan yg pekat merona
seakan menghalau ceria langit nan b'sahaja.
sjenak kutatap sepasang kaki mungil yg b'lari riang
seolah ingin menyambut rintik air yg datang
lalu menghilang...
riuh...
ramai...
irama air hujan dlm senandung yg b'derai
dara manis b'hamburan
hindari hujan yg hendak menyetubuhi raga

tuhan...
musim-MU tak t'elakan...
semua t'jadi seperti yg kau inginkan.
dan hujan yg kau berikan adlh bagian dari berkah yg kau tunjukan...

Tidak ada komentar: